Jumat 09 Jun 2017 10:15 WIB

Lima Universitas Australia Masuk Peringkat 50 Dunia

Kampus di Australia
Foto: abc
Kampus di Australia

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Lima universitas Australia dinyatakan masuk dalam 50 institusi pendidikan tinggi terbaik dari segi reputasi menurut peringkat global. Namun pakar pendidikan memperingatkan reformasi anggaran yang direncanakan pemerintah dapat berdampak buruk di tahun-tahun mendatang.

QS World University Ranking adalah satu ukuran reputasi internasional universitas, yang disusun setiap tahun oleh unit penelitian pendidikan dan ketenagakerjaan internasional, QS. Kepala riset QS di London, Ben Sowter, mengatakan banyak cara untuk menilai peringkat universitas secara global. Namun sektor pendidikan tinggi di Australia berjalan dengan baik untuk semua ukuran.

QS mensurvei lebih dari 75.000 akademisi dan lebih dari 40.000 pegawai, untuk menilai reputasi universitas di empat bidang: pengajaran, penelitian, internalisasi dan hasil kelayakan kerja. "Sederhananya, tahun ini Australia memiliki metrik yang bagus dalam pengukuran kami," kata Sowter.

"Sebagian besar universitas Australia bergerak ke atas, dengan hanya sedikit pengecualian," tambahnya.

Australian National University (ANU) memimpin institusi pendidikan tinggi Australia, naik satu tingkat ke posisi 20 di antara hampir 1.000 institusi pendidikan tinggi internasional. Tahun ini tujuh universitas di Australia berhasil menduduki posisi puncak 100, naik dari enam institusi dalam daftar tahun lalu.

University of Sydney adalah satu-satunya perguruan tinggi Australia yang mengalami penurunan dalam daftar. Institut Teknologi Massachusetts Amerika, atau MIT, menduduki puncak daftar global diikuti Stanford dan Harvard. Cambridge, Oxford dan University College London juga menduduki posisi 10 besar.

Kondisi global untungkan Australia

Menteri Pendidikan Tinggi Australia Senator Simon Birmingham mengatakan hasil rangking QS merupakan dukungan besar terhadap kualitas pendidikan tinggi di negara ini.

Institusi Peringkat
The Australian National University 20
The University of Melbourne 41
The University of New South Wales 45
The University of Queensland 47
The University of Sydney 50
Monash University 60
The University of Western Australia 93

"Ini membantu mendorong jumlah mahasiswa yang datang ke Australia dan membantu mempertahankan industri ekspor senilai 21-22 miliar dolar AS yang sangat penting ini," kata Senator Birmingham.

Sowter setuju institusi Australia mendapatkan keuntungan dari industri ekspor pendidikan negara tersebut. Dia menambahkan bahwa kondisi global dan ketidakpastian politik menguntungkan Australia. Bagi universitas Australia untuk bersaing di pasar mahasiswa internasional, reputasi merupakan kartu kunci.

Menyinggung bangkitnya kaum politisi populis dan keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, Sowter mengatakan, "Itu menunjukkan gejala terhadap sesuatu dan juga mungkin jadi penyebab keberlanjutannya."

"Makanya saya kira kita akan melihat Inggris dan AS akan kehilangan pangsa pasar mahasiswa internasional dalam laju yang cepat lima tahun ke depan," katanya memprediksi.

'Berisiko mencapai titik kritis'

Namun Belinda Robinson, CEO Universities Australia, badan yang menaungi universitas di negara ini, memperingatkan bahwa rencana pemerintah memotong dana pendidikan tinggi bisa membahayakan reputasi internasional sistem pendidikan Australia.

Dalam APBN tahun ini, pemerintah mengumumkan pemberlakuan "dividen efisiensi" untuk pendidikan tinggi, yang akan mengurangi tingkat pendapatan ke sistem universitas sekitar 1 miliar dolar AS. "Pengurangan itu datang belum termasuk 3,9 miliar dolar AS yang telah dipangkas dari sistem selama enam tahun terakhir," kata Robinson.

"Kita tahu bahwa kita memiliki salah satu sistem paling efisien di dunia. Berbagai peringkat menginformasikan hal itu. Namun jika tidak hati-hati, kita berisiko mencapai titik kritis yang akan sangat sulit untuk dipulihkan," jelasnya.

"Kita mempertaruhkan kualitas sistem universitas dan kualitas penawaran, hal-hal yang merupakan daya tarik mahasiswa datang ke Australia," ucap Robinson.

Senator Birmingham membela rencana penghematan universitas yang diusulkan oleh Pemerintah, dengan mengatakan bahwa dana tidak dipangkas dari sektor ini. "Saya kira penting bagi sektor universitas tidak mengeluhkan dirinya sendiri," kata Senator Birmingham.

"Semua yang diusulkan Pemerintah adalah pertumbuhan yang melambat yang masih akan mendapatkan 4 miliar dolar AS atau 23 persen pertumbuhan dana wajib pajak untuk empat tahun ke depan," katanya.

Terlepas dari ketidakpastian mengenai masa depan sektor ini, Robinson mengatakan bahwa laporan tersebut merupakan indikasi positif pencapaian universitas Australia dibandingkan beberapa institusi tertua dan paling terkenal di dunia. "Apa yang kita ketahui dari laporan ini adalah bahwa Australia telah membuat kemajuan lebih baik dan lebih mengesankan daripada negara lain dengan ukuran yang sama," kata Robinson.

Diterbitkan Kamis 8 Juni 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita ABC News.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/5-universitas-australia-dalam-ranking-50-dunia/8600536
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement