REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis empat kandidat yang memiliki elektabilitas paling tinggi dalam bursa Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018. Keempat nama itu, di antaranya, Wagub Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (PKB), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (PDIP), Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (PKB).
Menanggapi hasil survei itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto menyebut PDIP lebih nyaman berkoalisi dengan PKB. Menurutnya, terkait opsi mendorong kader internal untuk maju, PDIP akan mendengarkan arahan Presiden RI Joko Widodo. Jadi belum bisa dipastikan PDIP mendorong Tri Rismaharini.
"Untuk Jawa Timur kita lebih nyaman dengan PKB, varian pasangan calon dimungkinkan, yang dikombinasikan dengan asas perjuangan," kata Hasto di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Ahad (11/6).
Sejauh ini opsi pertama PDIP yaitu mendukung Gus Ipul. Hasto menyebut penetapan calon ditetapkan Oktober nanti, karenanya masih banyak waktu untuk tim berdialog dengan partai lain. Menurutnya, dari segi peta politik Jatim, masih relatif cair. PDIP juga harus mempertimbangkan kultural di sana.
Seperti diketahui, PKB yang merupakan anak kandung organisasi Islam paling berpengaruh di Jatim yakni Nahdlatul Ulama (NU) itu juga, menurut dia, perlu diperhatikan PDIP. Adapun menurutnya, PDIP memiliki kedekatan dengan keempat nama yang dimunculkan Poltracking tersebut.
"Kalau lihat empat-empatnya ini sahabat PDIP. Azwar Anas periode pertama dan kedua didukung PDIP. Khofifah, putaran kedua kemarin kita dukung, Risma kita dukung sebagai guru sekolah partai dan Gus Ipul yang menikahkan adalah ibu Mega (Megawati)," katanya