REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan penyelenggaraan doa bersama masyarakat pada 17 Agustus 2017 pukul 17.00 WIB bertujuan agar Indonesia penuh kasih sayang.
"Kalau semua kasih sayang seperti sifat Allah maka tidak akan ada keributan," kata Gatot kepada wartawan selepas memberikan orasi ilmiah di acara milad ke-14 Universitas Muhammadiyah Sukabumi Selasa (13/6).
Gatot menambahkan gelaran doa bersama yang diberi nama 'Doa Bersama 171717' juga sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo. Presiden menginginkan implementasi dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dia menjelaskan pelaksanaan doa bersama merupakan implementasi sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan yang maha esa. Sebelumnya, dia menyatakan, Indonesia memeringati hari kelahiran Pancasila pada 1 Juni lalu.
"Selanjutnya, ada momentum yang baik pada proklamasi kemerdakan Republik Indonesia (RI) 17 Agustus 2017," kata Gatot.
Gatot menjelaskan pelaksanaan doa bersama tersebut, untuk umat Islam, tahfiz Quran akan dikumpulkan untuk khatam Alquran mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. "Acara akan ditutup dengan shalat maghrib berjamaah," kata dia.
Di tempat berbeda, umat agama lain juga akan berdoa. "Umat agama Katholik berdoa dipimpin pendeta, Protestan berdoa, Hindu dan umat Budha juga berdoa," ujar dia.
TNI akan menggelar doa bersama masyarakat pada 17 Agustus 2017 pukul 17.00 WIB. Gelaran doa bersama yang diberi nama 'Doa Bersama 171717' itu akan dilaksanakan di masing-masing wilayah Indonesia.
Pelaksanaannya di markas atau kantor satuan jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU. TNI memilih 17 Agustus hari tersebut merupakan hari bersejarah dan hari kemerdekaan bangsa Indonesia berkat jasa para Pahlawan Kesuma Bangsa.