REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini, di Kosta Rika terdapat dua komunitas Muslim. Komunitas Muslim dengan jumlah pengikut yang cukup banyak tinggal di ibu kota negara, yakni San Jose. Mereka memusatkan kegiatan di Centro Cultural Musulman De Costa Rica. San Jose memang dikenal sebagai 'rumah' bagi umat Islam di Kosta Rika. Komunitas ini memiliki hubungan yang baik dengan organisasi Muslim lainnya di Karibia, seperti di Panama dan Nikaragua.
Selain itu, terdapat pula komunitas Islam yang menjadi bagian dari Centro Islamico De Costa Rica. Komunitas ini juga terdapat di San Jose. Komunitas tersebut aktif berdakwah dan menyelenggarakan tabligh. "Kebanyakan Muslim di Kosta Rika adalah pengikut ajaran Sunni," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Islam Kosta Rika, Dr Abdul Fatah Sasa.
Menurutnya, Islam di Kosta Rika sangat minoritas. Sebanyak 76,3 persen penduduk Kosta Rika beragama Katolik. Sedangkan, 13,7 persennya adalah penginjil. Meski demikian, perkembangan Islam di wilayah ini cukup potensial. Kini, semakin banyak warga lokal yang beralih keyakinan menjadi Muslim.
Meski kebanyakan Muslim tidak berasal dari Kosta Rika, kebebasan mereka untuk menjalankan ibadah sangat dihargai. Pada 2003, mereka diperkenankan membangun sebuah masjid di San Jose. "Tidak seperti di negara lain, tidak ada konflik agama di Kosta Rika. Bahkan ketika Muslim memutuskan untuk membangun masjid, tidak ada protes dari warga setempat. Orang Kosta Rika bisa menerimanya dengan baik," ujar Sasa.
Masjid tersebut menjadi pusat kegiatan agama bagi Muslim Kosta Rika. Setiap akhir pekan, umat Islam setempat datang untuk mendalami Islam. Di masjid ini pula, dibuka kelas untuk mengkaji Islam pada Sabtu dan kelas bahasa Arab setiap Ahad.