REPUBLIKA.CO.ID, SANGIHE -- Warga masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang tinggal di wilayah perbatasan dengan Filipina meminta pemerintah segera merealisasikan pembangunan fasilitas layanan telekomunikasi.
"Kami sangat mengharapkan kiranya pemerintah memperhatikan kebutuhan layanan telekomunikasi bagi masyarakat yang ada di perbatasan," kata Vera Suku, Penjabat Kapitalaung Matutuang Kecamatan Marore, Rabu (14/6).
Menurut dia, pemerintah kampung sudah sejak lama mengusulkan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar jaringan telekomunikasi bisa dinikmati oleh masyarakat perbatasan namun sampai saat ini belum terwujud.
"Usulan agar jaringan telkomunikasi bisa dinikmati masyarakat pulau Matutuang sudah disampaikan sejak sepuluh tahun yang lalu," kata dia.
Dia mengatakan saat ini sudah ada bantuan pemerintah pusat memasang wifi Nusantara di kantor Kapitalaung Matutuang namun belum berfungsi maksimal.
"Fasilitas internet wifi Nusantara yang terpasang di kantor kapitalaung hanya berfungsi malam hari ketika lampu menyala," kata dia.
Sekretaris Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Sangihe Johanis Pilat mengatakan pemerintah sudah memprogramkan pemasagan jaringan telekomunikasi yang bisa mejangkau wilayah kepulauan.
"Tahun 2018 sudah akan dipasang jaringan telekomunikasi yang bisa menjangkau wilayah kepulauan Matutuang kecamatan kepulauan Marore," kata dia.
Dia berharap masyarakat yang ada di wilayah kepulauan dapat bersabar menunggu pemasangan jaringan yang akan dikerjakan pada tahun 2018 nanti.
"Jaringan telekomunikasi yang akan dipasang dapat menjangkau wilayah kepulauan Matutuang, Kawio dan ipang serta kepulauan Nusa Tabukan," kata dia.