REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas PT Transjakarta (TJ) Wibowo mengatakan, kejadian ledakan bom molotov yang terjadi di rumah Dirut PT TJ, Budi Kaliwono tidak berhubungan dengan aksi demo karyawan TJ pada Senin (12/6) lalu. Dia menilai, tuntutan karyawan telah dalam proses, dan PT TJ telah melakukan komunikasi manajemen dengan sejumlah karyawan terkait hal tersebut.
"Kami menilai Insiden pelemparan bom molotov tidak berhubungan dengan aksi penyampaian unjuk rasa pada Senin lalu. Karena komunikasi manajemen dengan sejumlah karyawan yang menyampaikan permintaan sedang berjalan," ujar Wibowo saat dihubungi Republika.co.id pada Kamis (15/6) pagi.
Kejadian ledakan ini, kata dia telah dilaporkan secara pribadi oleh direktur utama PT TJ, Budi Kaliwono sebagai korban ledakan. Seluruh proses penyelidikan, kata Wibowo telah diserahkan kepada aparat kepolisian demi menemukan pelaku teror.
Saat ditanya mengenai tindakan yang akan diambil PT TJ terkait ledakan bom di kediaman Budi selaku Dirut TJ, Wibowo menjelaskan, PT TJ tidak dapat disangkutpautkan dalam kejadian ini. Mengingat laporan teror yang dikirimkan langsung oleh Budi.
"Ini di luar Transjakarta. Karena Pak Budi melaporkan secara personal," ucap Wibowo.
Sebelumnya, Kediaman Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono di Jalan Bandeng II Nomor 2, RT 14, RW 5, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal pada Selasa (13/6) malam. Kejadian itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.40 WIB.