Sabtu 17 Jun 2017 02:00 WIB

Jelang Lebaran, Stok Daging Sapi Bulog Tersisa 32 Ton

Rep: Halimatus sadiyah/ Red: Budi Raharjo
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jelang Hari Raya Idul Fitri, stok daging sapi Bulog hanya tersisa 32 ton per tanggal 16 Juni 2017. Meski stok menipis, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku pihaknya tidak memiliki rencana untuk mengimpor daging sapi dalam waktu dekat.

"Tentu (stok) sudah mepet, tapi sementara belum (impor lagi)," tutur Djarot, pada wartawan di kantornya, Jumat (16/6).

Kendati demikian, Djarot mengatakan Bulog tengah melakukan penjajakan dengan sejumlah negara produsen untuk mencari daging sapi yang berkualitas bagus namun harganya lebih murah dari Australia. Sebelumnya, Indonesia hanya bergantung pada pasokan daging sapi impor asal Australia.

Namun belakangan sejumlah perusahaan swasta sudah mulai mengimpor daging sapi dari Meksiko dan Spanyol.  Selain daging sapi, Bulog juga memiliki stok daging kerbau beku sebanyak 28.500 ton.

Djarot memastikan stok itu cukup untuk memenuhi lonjakan konsumsi daging di masyarakat saat lebaran.

Kendati begitu, ia menegaskan impor daging kerbau tidak ditujukan untuk mensubstitusi daging sapi. Melainkan hanya untuk memberikan alternatif sumber protein hewani pada masyarakat.

"Kalau ada masyarakat yang ingin daging tapi tidak kuat beli daging sapi segar yang Rp 110-120 ribu, maka ada pilihan daging kerbau."

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement