REPUBLIKA.CO.ID, SURABYA -- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur mengaku masih menunggu surat dari kiai-kiai Nahdlatul Ulama sebelum mengusung kandidat di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.
"Kalau ada surat dari kiai ke PKB dengan mengusung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul maka PPP juga menunggu," ujar Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa' Noer di sela silaturahim dengan pengurus DPW PKB beserta Gus Ipul di kantor PPP Jatim di Surabaya, Jumat malam.
Menurut dia, sebagai partai yang didirikan oleh NU maka adalah hal wajar jika menantikan anjuran dan amanah dari para kiai-kiai, bahkan menjadi sebuah keharusan untuk mengikutinya. "Kalau partai politik yang sama-sama dari NU bersatu mengusung satu kandidat sama pula maka akan menjadi sejarah, bahkan terhindar dari kompetisi, termasuk konflik," ucapnya.
Kendati demikian, partainya tetap menjalankan mekanisme yang berlaku di internal yaitu melalui proses pendaftaran. Kemudian diusulkan ke DPP hingga menjadi surat rekomendasi. "Siapapun yang mendaftar kami persilakan dan terbuka bagi siapa saja. Nanti setelah Ramadhan, kami akan buka pendaftaran," kata ketua Fraksi PPP DPRD Jatim tersebut.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar mengaku tak memiliki wewenang untuk mengusulkan agar para kiai NU mengirim surat ke partai-partai politik lain, termasuk PPP. "Saya tidak memiliki wewenang dan kami menyerahkannya ke para kiai. Tapi yang jelas, jika PKB-PPP berkoalisi di Pilkada Jatim maka ini adalah sejarah karena baru pertama kali," katanya.
Pada kesempatan sama, politisi yang akrab disapa Pak Halim tersebut juga meminta restu sekaligus mengajak PPP bersama mengusung Gus Ipul di Pilkada Jatim yang digelar 27 Juni 2018. Kendati demikian, pihaknya menghormati mekanisme yang berlaku di internal PPP dan siap menindaklanjutinya jika nantinya berkoalisi serta mengusung pasangan calon sama.
Di sisi lain, sebelum ke PPP, PKB Jatim beserta pengurusnya melakukan safari politik ke Partai Hanura, Partai NasDem, PAN, Partai Golkar, PDI Perjuangan serta Partai Demokrat. "Masih ada dua partai, yaitu PKS dan Partai Gerindra yang belum kami kunjungi untuk sowan dan silaturahim. Kami sudah koordinasi dan tinggal menentukan jadwal," kata Ketua DPRD Jatim tersebut.