Sabtu 17 Jun 2017 18:18 WIB

Presiden Bakal Prioritaskan Pembangunan Jembatan Gantung Kecil

Pengendara sepeda melintasi Jembatan Gantung Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/6). Jembatan itu menjadi satu-satunya sarana penyeberangan antardesa yang terkena dampak abrasi di Kecamatan Muara Gembong. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Pengendara sepeda melintasi Jembatan Gantung Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/6). Jembatan itu menjadi satu-satunya sarana penyeberangan antardesa yang terkena dampak abrasi di Kecamatan Muara Gembong. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Presiden Joko Widodo berjanji memprioritaskan pembangunan jembatan-jembatan gantung berukuran kecil karena manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Jembatan gantung seperti ini memang kelihatannya hal kecil-kecil, tapi ini memberikan manfaat yang besar baik untuk transportasi, orang, barang, komoditas, sehingga tadi ada efisiensi transportasi baik dari aspek biaya maupun waktu," kata Presiden saat meresmikan Jembatan Galeh penghubungn Desa Gandurejo di Kecamatan Bulu dan Desa Kauman di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Sabtu (17/6).

Selama ini, yang banyak "dilihat" adalah proyek-proyek jembatan berskala besar, padahal jembatan ukuran kecil justru banyak diharapkan pembangunannya oleh masyarakat.

"Seperti tadi malam di Wonosobo, 'Pak disini ada ratusan jembatan gantung diperlukan karena antardesa antarkecamatan diperlukan kalau 'enggak muter' memakan biaya yang tidak kecil'," kata Presiden menirukan ucapan warga yang melapor langsung kepadanya.

Karena itu, Presiden menegaskan, pemerintah akan mulai memprioritaskan pembangunan jembatan gantung. Pada 2015 jembatan kecil pun sudah dibangun, di antaranya di Banten sebanyak 10 jembatan dan empat di Magelang.

"Di sini nanti, di Wonosobo, kemudian di luar Jawa juga yang paling banyak di Papua, di Sulawesi karena medan topografi negara kita memang seperti ini ada sungai, ada bukit," ujar Jokowi. 

Sebelum ada jembatan gantung Galeh, masyarakat di dua kecamatan di Temanggung itu kerap kali menyeberangi sungai untuk menjalankan aktivitas ekonominya, termasuk untuk bekerja, sekolah, hingga menjual komoditas pertanian.

"Tapi 'kan bahaya apalagi untuk anak-anak sekolah, untuk bawa komoditas, apalagi kalau pas banjir 'muter' jauh sekali. Ini pentingnya jembatan-jembatan seperti ini terutama untuk anak sekolah. Jadi harganya ada yang Rp 3 miliar, Rp 4 miliar, Rp 6 miliar. Saya tadi sudah sampaikan ke Menteri PU agar jembatan-jembatan seperti ini diberikan prioritas," kata dia.

Presiden mengaku sampai saat ini banyak sekali permintaan dari daerah-daerah perihal pembangunan jembatan serupa itu. "Karena permintaan banyak sekali tahun ini, perkiraan kita bisa bangun 60-an karena penting sekali," kata Presiden.

 

Presiden meninjau dengan berjalan kaki ke Jembatan Gantung Galeh yang panjangnya 90 meter dan lebar 1,8 meter. "Paling penting bukan untuk orang saja, sepeda motor bisa tapi mobil 'enggak' boleh. Tidak boleh. Hanya untuk sepeda motor. Sepeda motor penting untuk bawa tembakau di belakangnya, bawa sawit, kol, lombok," ujar dia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement