Rabu 21 Jun 2017 22:05 WIB

Kelompok Rampok Penembak Davidson Beraksi dengan Sistem Tim

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan berbicara dengan tersangka perampokan Davidson Tantono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan berbicara dengan tersangka perampokan Davidson Tantono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok perampok yang menewaskan Davidson Tantono bekerja dengan sistem sub-tim ketika mereka beraksi. Setiap tim, memiliki peran masing-masing.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan Iriawan menyebutkan adanya tim-tim itu. Menurut Iriawan, terdapat lima sub-tim dengan peran khusus. Tim itu adalah Tim Gambar, Tim Cucuk, Tim Baret dan Tim Pilot.

Iriawan menjelaskan Tim Gambar berperan sebagai perencanaan dan penentu target. Selain itu, tim gambar juga berperan sebagai pengat disituasi Bank. Pelaku berperan banyak dalam tim ini adalah IR dan DTK.

Polisi menembak IR ketika melawan dalam penangkapan di Bogor. "Dia melakukan penggambaran. Jadi pelaku bekerjasama, di mana ada yang menggambar, korban atau target di bank. Target tersebut diamat amati dan diikuti," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6).

Tim Cucuk berperan dalam melakukan penggembosan ban. Hal ini dilakukan agar korban lengah. "Penggembos ban dengan cara pakai payung ditajamkan kemudian sendal jepit ditaruh di ban kemudian digembos," kata Iriawan.

Tim Baret bertugas untuk melakukan eksekusi apabila korban melakukan perlawanan. Ini dilakukan SFL atau Safril. Polisi juga menembak Safril ketika ditangkap di Banyuwangi, Jawa Timur.

Iriawan mengatakan polisi terpaksa melumpuhkan atau menindak tegas Safril. "Dia yang menembak korban. Karena, sewaktu diajak mengambil pistol di tol sidoarjo, dia melawan dari petugas dengan merampas senjatanya. Jadi SFL adalah eksekutor atau kapten," ujar Iriawan.

Tim Pilot bertugas membawa pelaku eksekutor melakukan kegiatan. Tim Pilot ini juga telah diamankan polisi. Terakhir, Tim Penghambat, yang bersinergi dengan tim pilot.

Tim Penghambat bertugas menghambat jika pelaku dikejar oleh petugas atau masyarakat. Tim ini bekerja menghambat menggunakan satu mobil.

Komplotan ini juga memberikan peran khusus kepada RCL atau Rachel. Rachel adalah kekasih kapten SFL. "RCL Bertugas sebagai penyedia tempat tinggal dimana dia menyediakan apartemen untuk berpindah tempat dan merencanakan kegiatan tersebut," kata Iriawan.

Davidson Tantono, seorang nasabah bank dirampok dan ditembak usai mengambil sejumlah uang di sebuah Bank di Daan Mogot Jakarta Barat. Ban mobil Davidson digembosi terlebih dahulu oleh pelaku sebelum akhirnya Davidson ditembak saat hendak menambal ban mobilnya.

Polisi telah menangkap tujuh pelaku perampokan Davidson Tantono, yakni DTK, M, TP, IR (ditembak), SLF (ditembak), NFR dan RCL. Dua orang pelaku bahkan ditembak mati oleh polisi, yakni SLF dan IR.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement