REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah meledakkan masjid bersejarah di wilayah Kota Tua, Mosul, Irak pada Rabu (21/6). Kelompok militan itu dinilai sengaja melakukan tindakan tersebut, sebagai perlawanan terhadap pasukan pemerintah.
Menurut pasukan Pemerintah Irak, tindakan ISIS kali ini dengan meledakkan bom di masjid Al Nuri dan sebuah menara yang dikenal sebagai Al Habda menjadi tanda kekalahan. Di rumah ibadah itu, untuk pertama kalinya pada 2014 kelompok tersebut mendeklarasikan khilafah atau negara mereka.
"Dengan meledakkan Masjid Al Nuri dan Menara Al Habda, mereka secara resmi mengakui kekalahan," ujar komentar singkat dari Perdana Menteri Irak dalam situs resmi pemerintah negara itu, Rabu (21/6).
ISIS pertama kali menguasai Mosul pada Juni 2014. Salah satu kota terbesar di Irak itu dengan cepat jatuh ke tangan kelompok yang dipimpin Abu Bakr Al Baghdadi tersebut. Sejak saat itu juga, mereka terus berkembang menjadi organisasi teroris yang membahayakan keamanan dunia.
Sejak Oktober 2016 lalu, serangan ofensif untuk memukul mundur ISIS dari Mosul dilakukan oleh pasukan Pemerintah Irak bersama dengan Peshmerga Kurdi, dan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Kelompok militan itu saat ini sudah kehilangan sebagian besar wilayah kekuasaan mereka di kota tersebut.
Kelompok teroris itu saat ini dilaporkan hanya menguasai distrik-distrik di barat laut Mosul. Termasuk di antaranya adalah wilayah Kota Tua yang merupakan kawasan pusat kebudayaan dan sejarah.
Sementara itu, ISIS melalui kantor berita Amaq mengatakan bahwa masjid Al Nuri telah dihancurkan oleh pasukan koalisi AS. Dengan sengaja, serangan udara dijatuhkan di atas rumah ibadah tersebut.
Namun, pasukan koalisi AS membantah tegas tuduhan ISIS. Menurut komandan untuk pasukan koalisi, Joseph Martin tidak sedikitpun serangan yang dilakukan di wilayah masjid, maupun menara Al Habda. "Kami tidak meluncurkan sama sekali serangan di area masjid dan menara yang kini hancur. Ini adalah murni tindakan ISIS," jelas Martin.
Dari gambar yang diambil kantor media militer Irak, bangunan masjid dan menara terlihat hampir seluruhnya rusak. Bahkan, reruntuhan dari bangunan itu hampir sepenuhnya rata dengan tanah.
Pasukan Pemerintah Irak saat ini telah melakukan pengepungan di sejumlah titik wilayah Kota Tua, Mosul. Sebelumnya, mereka menargetkan bahwa area masjid Al Nuri akan dapat direbut dari ISIS sebelum hari raya Idul Fitri pada tahun ini tiba, atau sekitar tanggal 25 dan 26 Juni.
Dengan direbutnya kembali Mosul dari Irak, maka 'kekhalifahan' ISIS di negara itu diprediksi akan berakhir. Meski demikian, kelompok tersebut masih memiliki kekuasaan di sejumlah wilayah di Suriah.