Sabtu 24 Jun 2017 14:41 WIB

Jubir: 3.000 Massa FPI akan Gelar Takbiran Keliling

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah santri anak-anak bertakbir keliling desa sambil membawa obor di Blitar, Jawa Timur, Minggu (11/9).
Foto: Irfan Anshori/Antara
Sejumlah santri anak-anak bertakbir keliling desa sambil membawa obor di Blitar, Jawa Timur, Minggu (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif memastikan, FPI akan menggelar takbiran keliling di seluruh wilayah, termasuk Jakarta. Kegiatan tersebut dilakukan demi syiar Islam dan menjaga kearifan lokal.

Menurutnya, untuk takbiran kali ini akan difokuskan di kawasan Petamburan dengan rute Petamburan-Slipi- Cawang- Otista- Kampung Melayu-Senen-Gunung Sahari-Mangga Dua-Kota-Glodok-Harmoni-Hasyim Ashari-Tomang-Slipi lalu kembali ke Petamburan. Slamet menyebut takbiran kali ini akan diikuti sebanyak tiga ribu umat.

"Untuk pemberitahuan ke kepolisian dan teknis di lapangan sudah diurus DPD FPI Jakarta," kata Slamet saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (24/5).

Slamet menyayangkan sikap Kepolisian yang mengeluarkan imbauan pelaksanaan takbiran digelar di masjid saja, tanpa diperbolehkan turun ke jalan. Karena menurut Slamet, tugas kepolisian adalah mengamankan.

"Ya, jika polisi terbatas personil kan bisa kerja sama sama ormas untuk mengamankan," jelas Slamet.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengimbau warga agar tidak melakukan aksi takbiran keliling saat merayakan malam Idul Fitri 1438 H. Polisi beralasan hal ini karena pertimbangan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Himbauan itu disampaikan Polda Metro Jaya melalui surat edaran bernomor Peng/03/VI/2017 tentang himbauan Kamtibmas Pelaksanaan Takbir Malam Idul Fitri 1438 H di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya. Surat itu ditandatangani oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan pada Sabtu (16/6).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement