REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Puncak arus mudik di Terminal Purabaya di Bungurasih Kabupaten Sidoarjo terjadi pada H-2 Lebaran atau Jumat (23/6). Jumlah penumpang pada H-2 mencapai 71 ribu orang.
Kepala Sub Unit Terminal Purabaya Hardjo mengatakan, puncak arus mudik tahun ini terjadi pada H-2 Lebaran dengan jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya sebanyak 71.821 orang. Tahun lalu, puncak arus mudik terjadi pada H-4 Lebaran dengan jumlah penumpang 62.034 orang. Sedangkan puncak arus balik Lebaran 2016 terjadi pada H+2 dengan jumlah penumpang 76.204 orang.
"Penumpang dari mulai tadi malam sampai sekarang masih tetap mengalir tapi tidak sesignifikan H-2 kemarin. Sampai pukul 12.00 WIB ini sudah 30 ribu penumpang yang berangkat," kata Hardjo saat ditemui wartawan di Terminal Purabaya, Sabtu (24/6).
Ia mengakui tren penumpang bus memang sedikit mengalami peningkatan dibandingkan 2016. Hal itu dinilai menunjukkan animo masyarakat sekarang lebih nyaman menggunakan transportasi bus daripada menyetir sendiri atau naik motor. "Untuk arus balik persiapan kami tidak begitu seribet yang arus mudik. Karena arus balik kamu sudah persiapkan semuanya armada taksi, bus kota, angkot dan lain-lain," ucapnya.
Menurutnya, bus antar kota dalam provinsi (AKDP) tujuan mudik masih didominasi Surabaya-Banyuwangi, Surabaya-Malang dan Surabaya-Tulungagung. Sementara untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) didominasi tujuan Surabaya-Solo, Surabaya-Semarang dan Surabaya-Yogyakarta. Sementara untuk arus balik diperkirakan bus-bus didominasi tujuan Denpasar dan Jakarta.
Ia memastikan armada bus yang disediakan mencukupi. Meski pada Jumat malam UPTD Terminal sempat mengeluarkan bus bus pariwisata sebagai cadangan untuk mengangkut penumpang tujuan Surabaya-Yogyakarta dan Surabaya-Ponorogo. "Selama ini H-3 dan H-2 itu sudah kami terjunkan sekitar 25 bus pariwisata yang bertujuan paling banyak ke Surabaya-Yogyakarta, Surabaya-Semarang dan AKDP ke Ponorogo," imbuhnya.
Meski terjadi peningkatan penumpang yang signifikan, namun suasana di Terminal Purabaya tidak terlihat berdesak-desakan. Justru terminal yang dikelola Pemkot Surabaya tersebut terlihat lebih rapi dan teratur. Hal itu dikarenakan operasional lantai 2 yang mengarahkan penumpang langsung menuju pintu bus masing-masing jurusan.
"Tidak kelihatan ramai karena kemarin ada satu pintu sekarang dua pintu, yang nanti mengerucut pada masing-masing gate. Sehingga menyebabkan penumpang tidak kelihatna ramai. Tahun lalu satu pintu jadinya berdesak-desakan dan berhimpitan," terang Hardjo.
Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, UPTD juga telah berkoordinasi dengan pengusaha armada bus agar menyediakan bus cadangan. Total bus cadangan yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Tahun lalu, UPTD mengeluarkan sekitar 50 bus selama arus mudik dan balik. "Sekarang sedikit penurunan karena jalan tidak macet jadi bus-bus reguler masuk ke terminal lancar," ujarnya.
UPTD juga menyiagakan petugas totalnya 300-an untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik. Pada masa angkutan lebaran ini, jumlah rata-rata bus yang masuk ke Terminal Purabaya sekitar 1.200 unit.