Ahad 25 Jun 2017 19:09 WIB

Ketua MPR Kutuk Penyerangan Mapolda Sumut

Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pasca peristiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara, Ahad (25/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pasca peristiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara, Ahad (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan mengutuk keras penyerangan terhadap anggota kepolisian di Sumatera Utara, pada Ahad, dini hari. "Memang, kita kutuk keras teroris itu. Tidak punya agama dan 'biadap'," ujar Zulkifli saat ditemui di rumah dinasnya di kawasan Jakarta Selatan.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai penyerangan yang menyebabkan seorang anggota polisi meninggal itu, telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan tidak sesuai nilai-nilai kemanusiaan. "Kita kutuk bersama tindakan tersebut, tidak ada toleransi untuk mereka yang melanggar HAM," katanya.

Mantan Menteri Kehutanan RI tersebut juga mengajak seluruh masyarakat untuk berani melawan aksi teror.  "Siapa pun dan dimana pun, tindakan seperti ini harus kita lawan. Jelas kita tidak boleh takut melawan mereka itu," tambah Zulkifli.

Sebelumnya, Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, dua pelaku tidak dikenal diketahui melompat pagar Mapolda Sumut pada Minggu, pukul 03.00 WIB. Salah seorang pelaku kemudian menikam leher, dada, dan tangan anggota polisi Aiptu M. Sigalingging, yang akhirnya meninggal dunia.

Sejumlah anggota Brimob yang berpatroli, datang dan melakukan penembakan peringatan, namun tak dihiraukan pelaku. Satu pelaku berinisial AR kemudian tewas, sedangkan seorang pelaku lainnya berinisial SP dalam keadaan kritis.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement