REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan Irak pada Senin (26/6) menyisir Mosul barat setelah serangan militan yang mengejutkan sehingga menyebabkan beberapa orang tewas. Serangan yang diklaim oleh kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tersebut menyebabkan kepanikan di kalangan warga yang kembali tinggal di Tanak dan Yarmuk di lingkungan Mosul barat.
Seorang komandan tertinggi di layanan penanggulangan terorisme (Counter-Terrorism Service/CTS) mengirim pasukan untuk melawan orang-orang bersenjata ISIS. Mereka mengatakan bahwa para penyerang telah menyusup ke daerah tersebut dengan berbaur dengan warga sipil yang mengungsi.
"Kelompok ini datang dengan pengungsi dan menetap di Distrik Tanak. Mereka bergabung kembali dan melancarkan serangan balasan," kata Letnan Jenderal Abdulwahab al-Saadi kepada AFP seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (26/6).
Ia menjelaskan penggeledahan rumah ke rumah dilakukan di Yarmuk. Pihaknya percaya bahwa dua kelompok penyerang ISIS masih berada di daerah tersebut. Seorang petugas medis CTS mengatakan bahwa serangan tersebut telah menyebabkan beberapa korban namun dia tidak dapat mengatakan berapa banyak.
Dia menambahkan, 15 sampai 20 pejuang militan juga tewas dalam pertempuran tersebut. Pasukan Irak, yang dipimpin oleh CTS, telah menekan serangan berbahaya ke Mosul. "Operasi untuk membersihkan kantong yang dikendalikan oleh ISIS sedang berlangsung," kata pejabat setempat yang tidak mau disebut namanya.