Selasa 27 Jun 2017 18:37 WIB

Stok Ikan di TPI Karawang Kosong pada Momen Lebaran

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Pekerja membawa ikan di Tempat Pelelangan Ikan Paotere (TPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan. Pada masa libur Lebaran, harga ikan biasanya mengalami kenaikan.
Foto: ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang
[ilustrasi] Pekerja membawa ikan di Tempat Pelelangan Ikan Paotere (TPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan. Pada masa libur Lebaran, harga ikan biasanya mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Stok ikan di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Karawang kosong. Kondisi ini para nelayan cuti untuk menjaring ikan selama lebaran. Akibatnya, harga ikan melambung tinggi.

Wakil Ketua DPC HNSI Kabupaten Karawang, Sahari, mengatakan, salah satu TPI yang mengalami kekosongan ikan sejak H-5 lebaran, yaitu TPI Pasir Putih, di Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Biasanya, ikan dan rajungan melimpah di TPI ini.

Akan tetapi, sampai sekarang TPI tak ada aktivitas. "Karena, ikan dan rajungannya kosong. Jadi, tidak ada aktivitas jual-beli," ujarnya, kepada Republika, Selasa (27/6).

Menurutnya, kosongnya ikan di TPI ini disebabkan nelayan pilih libur menangkap ikan. Karena, libur menjelang lebaran itu sudah biasanya. Mayoritas nelayan meliburkan diri sejak H-5 lebaran. Sampai batas waktu yang tak ditentukan. Dengan begitu, sampai nelayan belum melaut maka stok ikannya terus kosong.

Kalaupun stok ikan tersedia, harganya selangit. Seperti saat ini, ikan teri saja mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Padahal, hari-hari normal antara Rp 8.000 sampai Rp 10 ribu per kilogram. Lalu, cumi maupun blakutak harganya Rp 35 ribu. Udang harganya mencapai Rp 85 ribu per kilogram. Serta, udang krosok sampai Rp 40 ribu per kilogram. "Momen lebaran, sudah biasa TPI kosong ikan," ujarnya.

Sementara itu, Darmudi (43 tahun), nelayan setempat mengaku, nelayan juga ingin merasakan libur lebaran seperti yang lainnya. Apalagi, momen ini hanya ada sekali dalam setahun. Karenanya, jauh-jauh hari nelayan sudah menggantungkan jaring dan menambatkan perahu. "Kami lebih memilih berkumpul dengan keluarga. Atau yang punya kampung halaman jauh, pasti pada mudik," ujarnya.

Menurutnya, setelah momen lebaran biasanya nelayan akan langsung beraktivitas lagi. Soalnya, sudah terdesak kebutuhan ekonomi. Untuk di Pasir Putih, mayoritas nelayan menjaring rajungan. Karena, permintaan pasar akan rajungan sangat tinggi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement