REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang pria di Sydney, Australia punya solusi agar orang tidak lagi merogoh mencari kartu Opal untuk bisa melewati palang pembaca tiket di stasiun kereta. feri dalam kota dan bus. Ia membuat chip kartu Opal dimasukkan ke tangannya dan sekarang cukup menempelkan tangannya ke mesin pembaca.
Pria bernama Meow-Ludo Disco Gamma Meow-Meow membuat chip near-field communication (NFC) Opal dipotong kecil dan dilapisi plastik bio-kompatibel, berukuran 10 milimeter kali 6 milimeter. Lantas ia menanam chip itu di bawah kulitnya, di sisi tangan kirinya.
"Ini memberi saya kemampuan yang tidak semua orang bisa, jika dompet hilang saya tetap bisa pulang ke rumah," katanya.
Ia tetap dapat menggunakan kartu Opal seperti pengguna lainnya, termasuk mengisi kredit lewat telepon pintarnya. Namun tangannya perlu ditaruh sekitar satu sentimeter dari alat pembaca, lebih dekat daripada yang diperlukan untuk kartu biasa, dan terkadang ia perlu menempelkan tangannya lebih dari satu kali, karena pemancar perangkatnya yang lebih pendek.
"Tujuan saya adalah untuk punya interaksi tanpa gesekan dengan teknologi. Saya bisa keluar rumah, lupa bawa dompet, lupa telepon dan semuanya, tapi saya tetap bisa berinteraksi dengan teknologi," katanya.
'Jangan coba sendiri'
Penanaman perangkat di tangan Meow-Meow dilakukan oleh ahli tindik (piercing), dalam prosedur yang berlangsung sekitar sejam.
Ia memperingatkan orang lain untuk tidak melakukan hal sama tanpa keahlian dan penelitian. "Pastinya jangan coba lakukan ini di rumah kecuali Anda tahu apa yang Anda lakukan," kata ia.
Meow-Meow mengatakan ada risiko infeksi bakteri ketika sesuatu ditanam di bawah kulit, jadi sangat penting untuk berkonsultasi ke profesional. "Sadari risiko yang terlibat dan berdasarkan itu nilai secara bijak."
Ia juga mengatakan tindakannya merupakan pelanggaran pada syarat layanan Opal, yang melarang mengubah kartu. "Akan sangat menarik melihat apa yang terjadi jika petugas pemeriksa memindai tangan saya," kata ia.
'Ini masa depan'
Meow-Meow tidak yakin penanaman yang ia lakukan sangat radikal. "Menaruh teknologi ke dalam tubuh bukan hal luar biasa," kata ia.
Penanaman seperti alat pacu jantung dan alat kontrasepsi (IUD) untuk mengontrol kehamilan sudah digunakan secara luas dan ilmuwan dari Sydney ini mengatakan perangkatnya adalah terusan yang alami. "Sementara orang lain menggunakan untuk mencegah kehamilan, kami menggunakan untuk lebih mudah menggunakan transportasi publik," katanya.
Meow-Meow memesan Opal yang ditanam ke laboratorium Amerika Serikat, Dangerous Things.
Ia mempunyai dua chip lainnya yang ditanam di tangan dan lengannya, termasuk salah satu yang sering ia pakai. Ia sadar chip di tangannya akan menjadi usang beberapa tahun lagi, tapi dia tidak terlalu frustrasi dengan itu.
"Opal akan digantikan dalam dua atau empat tahun dan saya kira myki [kartu transportasi Melbourne] juga."
Ia mengatakan penanaman chip dapat digunakan secara luas di masa depan, terutama ketika seseorang perlu membuktikan identitasnya. Ia memperkirakan implan NFC akan berkembang populer dan perusahaan bisa menggunakannya untuk memberi klien pengalaman yang memudahkan.
"Anda akan melihat ini untuk pembebasan bersyarat, di panti jompo dimana orang tidak bisa membocorkan informasi kesehatan," kata Meow-Meow.
"Jika saya pergi ke kantor pemerintah dan bisa mengibaskan tangan saya, itu akan membuat akses pelayanan jauh lebih mudah."
Terancam dinonaktifkan
Otoritas transportasi New South Wales mengancam akan menonaktifkan kartu Opal yang ditanam ke tangan Meow-Meow. Dalam pernyataannya, Transport for NSW mengatakan tidak mendorong percobaan semacam ini.
"Transport for NSW tidak mendukung pengubahan atau merusak kartu Opal, yang bisa merupakan pelanggaran syarat layanan," sebut mereka.
Otoritas mengatakan jika ilmuwan itu ditemukan menggunakan kartu yang ditanam, itu bisa akan dinonaktifkan. "Pelanggan yang ditemukan mengubah kartu Opal mereka dapat dibatalkan," sebut mereka.
Berdasarkan syarat penggunaan Opal, petugas pemeriksa bisa menyita kartu, tapi dalam kasus ini tidak mungkin karena berada di bawah kulit.
Diterjemahkan pada 28 Juni 2017 oleh Alfred Ginting dari berita ABC News.