Kamis 29 Jun 2017 14:48 WIB

Novel Baswedan Rayakan Lebaran di Singapura, Ini Ceritanya

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, Selasa (11/4).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Singapura, hingga saat ini. Ia pun merayakan hari raya Idul Fitri dengan menunaikan shalat Ied di sebuah masjid di sana.

Kakak Novel, Taufik Baswedan, menjelaskan, Novel merayakan lebaran dengan shalat Ied di masjid yang dekat dengan rumah sakit tempat ia dirawat. Setelah itu, Novel harus langsung kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. "Setelah itu balik lagi ke RS karena matanya masih kabur, dan terus-menerus masih harus minum obat dan diteteskan (cairan ke) matanya," kata Taufik berdasarkan informasi yang didapat dari Singapura, kepada Republika.co.id, Kamis (29/6).

Saat berangkat ke masjid untuk shalat Ied itu, tutur Taufik, Novel tidak menggunakan kursi roda. Dia digandeng saat menuju masjid. "Kalau keluar kamar untuk setiap pengobatan dokter, selalu pakai kursi roda, tapi kalau ke masjid Novel nggak mau, ya digandeng saja," ucap dia.

Perban pada bagian mata Novel pun telah dilepas. Kini pada matanya dipasangkan lensa. "Kalau wajah, saat sepekan di Singapura sudah sembuh. Kalau mata, sekarang pakai lensa," tutur dia.

Taufik sendiri merayakan hari raya Idul Fitri di Jakarta bersama keluarga. Novel yang masih dirawat di rumah sakit di Singapura saat ini dijaga oleh petugas dari KPK. Setelah masa Lebaran ini usai, Taufik berangkat ke Singapura untuk kembali menjaga adiknya itu. "Setelah Lebaran ini saya yang jaga," kata dia.

Novel disiram oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai motor, dengan menggunakan air keras pada 11 April lalu. Penyerangan yang terjadi usai Novel menunaikan sholat Subuh di masjid ini membuat matanya harus mendapat perawatan intensif. Tak lama setelah dirawat di rumah sakit di Jakarta, Novel langsung dilarikan ke rumah sakit di Singapura.

Kepolisian hingga kini telah memeriksa sejumlah pihak untuk dimintai keterangan terkait peristiwa penyiraman itu. Namun, pelaku sampai saat ini belum juga diketahui. Kepolisian melalui Polda Metro Jaya masih menelusuri siapa sebenarnya pelaku penyiraman tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement