REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Siber dan Digital Forensik Ruby Alamsyah menilai virus ransomware Petya kemungkinan tidak akan menyebar ke sistem perbankan. Pasalnya, kebanyakan bank di Indonesia sudah tidak menggunakan sistem operasi (OS) Windows.
"Sama seperti Ransomware WannaCry, ransomware Petya targetnya juga menyerang OS Windows, mostly perbankan critical servernya tidak pakai OS Windows. Jadi harusnya perbankan masih aman dari ransomware," kata Ruby, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/6).
Hanya saja, Ruby mengimbau kepada beberapa institusi yang sempat terkena serangan malware WannaCry. Hal itu karena ada kemungkinan, bisa terserang Ransomware Petya pula. "Jadi perlu hati-hati, kalau komputer nyala dan belum di-patch, bisa kena. Tinggal masalah waktu saja terserang," tutur Ruby.
Ia menjelaskan, malware tersebut awal menyebarnya dari Ukraina, dan berpotensi menyebar ke Indonesia, sebab menurutnya, penyebaran lewat internet sulit dikontrol sepenuhnya. "Menariknya, Ransomware Petya juga ditemukan bisa menyebar via email melalui file attachment file format microsoft office jadi masyarakat perlu waspada," kata Ruby.
Ia berharap malware tersebut bisa dihentikan sehingga tidak terjadi penyebaran secara masal, karena Ransomware Petya dapat melumpuhkan seluruh sistem komputer, berbeda dengan WannaCry yang hanya menyerang dokumen di komputer.
Baca juga: Institusi Keuangan Siaga Antisipasi Ransomware Petya