Kamis 29 Jun 2017 21:00 WIB

Kak Seto Sesalkan Buku Cerita Anak Memuat Kata tak Senonoh

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bilal Ramadhan
Kak Seto
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kak Seto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia Seto Mulyadi, turut merasa prihatin dengan ditemukannya kata-kata tidak senonoh dalam buku cerita anak berjudul Si Kabayan Super Kocak, Kumpulan Cerita Kabayan yang Cerdik dan Menggelitik karya Witarsa yang diterbitkan pada tahun 2016 oleh CV. Nuansa Aulia Bandung.

Pada buku tersebut memuat kata-kata seperti istri simpanan, selingkuhan, dan dukun cabul. Bagi Kak Seto, sapaan akrab Seto Mulyadi, kata-kata tersebut belum saatnya dikonsumsi oleh anak. Jika terlanjur dibaca anak, jelas Kak Seto, akan berdampak pada kebingungan anak yang bisa berujung pada tindakan-tindakan keliru.

"Kalau sudah begitu, perlu ada treatment psikologis kepada anak baik itu secara individual atau massal jika buku itu dibaca rame-rame oleh siswa di sekolah," papar Kak Seto saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/6).

Kak Seto juga mengimbau, agar buku tersebut bisa segera dilaporkan dan penerbit juga segera menarik peredaran buku cerita tersebut. Ke depannya, Kak Seto berharap para penulis dan penerbit yang mengeluarkan buku untuk anak-anak lebih teliti dan memperhatikan konten buku.

Selain itu, dia juga berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat panduan yang lebih jelas bagi penulis buku anak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement