Ahad 02 Jul 2017 07:52 WIB

5.000 Lebih Warga Sipil di Suriah Tewas Sepanjang 2017

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Kehancuran di Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Aleppo Media Center AMC
Kehancuran di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Lebih dari 5.000 warga sipil tewas akibat perang yang terjadi selama enam bulan pertama di tahun 2017. Itu merupakan angka yang didapatkan Syrian Network for Human Rights (SNHR) yang berbasis di London.

Dilansir dari Anadolu Agensi, Ahad (2/7), setidaknya 5.381 warga sipil menjadi korban perang sipil yang terjadi. Angka itu termasuk 1.059 anak-anak dan 742 wanita, yang terbunuh dari perang yang terjadi sejak awal tahun.

Perang sendiri melibatkan banyak elemen seperti pasukan rezim, ISIS, PKK, Rusia dan AS. Laporan turut menyarankan rezim Suriah dan pendukungnya bertanggung jawab atas kematian 2.072 warga sipil, termasuk 318 anak-anak dan 245 wanita.

Sekitar 857 warga sipil tewas dalam serangan yang dilakukan ISIS, dan 1.008 warga sipil lain tewas atas serangan koalisi internasonal dipimpin AS. 641 warga sipil tewas dari serangan pasukan Rusia, dan 522 tewas di tangan pihak-pihak tidak dikenal.

SNHR turut mencatat kalau setidaknya lima warga sipil disiksa sampai meninggal dan 153 lain, termasuk 31 anak-anak dan 25 perempuan, dibunuh oleh kelompok PKK atau PYD. Astana, ibu kota Kazakhstan, dipilih jadi tuan rumah perundingan kelima.

Pertemuan rencananya dihelat pada 4-5 Juli, dengan didului penandatanganan negara-negara penjamin seperti Rusia, Turki dan Iran pada 4 Mei lalu. Hal ini diharap dapat menyudahi perang sipil yang menurut PBB telah menelan lebih dari 500 ribu orang tewas dan puluhan juta mengungsi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement