Senin 03 Jul 2017 13:50 WIB

Misi di Selatan Kota Tua Mosul Telah Selesai

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Anggota pasukan reaksi cepat Irak menembakkan mortar kepada posisi militan ISIS di barat Mosul (Ilustrasi)
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Anggota pasukan reaksi cepat Irak menembakkan mortar kepada posisi militan ISIS di barat Mosul (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Warga Irak pada Ahad (2/7) untuk merayakan kemenangan melawan ISIS. Jaraknya hanya beberapa blok dari medan pertempuran pasukan Irak dengan ISIS di beberapa distrik terakhir.

Pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat memberikan dukungan udara dan darat bagi serangan tentara Irak terhadap ISIS. Tentara Irak dan polisi militer juga bertempur dalam serangan multi-cabang.

Kepala Polisi Federal Letnan Jenderal Raed Shakir Jawdat mengatakan, pasukannya telah menyelesaikan misi mereka di bagian selatan Kota Tua Mosul pada hari Sabtu. "Namun daerah-daerah tersebut masih perlu dibersihkan dari bahan peledak dan mayat akibat pertempuran selama dua minggu," katanya, Ahad, (2/7).

Sayangnya, ujar dia, sampai sekarang masih ada keluarga yang terkepung dan banyak mayat musuh yang dibuang. Banyak warga sipil telah menjadi martir, jadi kami harus membersihkannya," katanya.

Daerah-daerah harus dibersihkan dari bom. "Kami harus membuat daerah aman agar warga sipil bisa kembali," kata Jawdat.

Menurut organisasi bantuan kemanusiaan, hampir sembilan bulan perang telah membuat 900 ribu orang terusir dan mengungsi. Ini sekitar setengah dari populasi sebelum perang terjadi di kota tersebut. Perang juga membunuh ribuan orang.

Ribuan warga diyakini terjebak di Kota Tua dengan sedikit makanan, air, obat-obatan dan tidak ada akses terhadap layanan kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh warga yang berhasil melarikan diri.

Usai tentara dari layanan kontra terorisme (CTS) elit merebut kompleks Masjid al-Nuri pada Kamis (29/6), Abadi mengumumkan, berakhirnya kekhalifahan ISIS yang dia sebut sebuah kepalsuan.

Menurut sumber militer AS dan Irak, Baghdadi telah meninggalkan pertempuran di Mosul kepada komandan lokal dan diyakini bersembunyi di perbatasan Irak-Suriah.

Sumber intelijen AS mengatakan, ISIS telah memindahkan struktur komando dan kontrol yang tersisa ke Mayadin di Suriah timur. Namun mereka tak menunjukkan apakah Baghdadi juga bersembunyi di wilayah yang sama.

Baghdadi sering dilaporkan terbunuh atau terluka. Rusia mengatakan pada 17 Juni lalu pasukannya mungkin telah membunuhnya dalam serangan udara di Suriah. Namun Washington mengatakan, tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan tersebut dan pejabat Irak juga skeptis terhadap kebenaran laporan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement