Senin 10 Jul 2017 16:16 WIB

Polisi Prediksi Penyebab Hermansyah Dibacok karena Senggolan

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Barang bukti mobil Avanza putih B 1068 ZFT yang merupakan mobil korban pembacokan pakar IT ITB, Hermansyah sedang dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian Polres Depok dan Polres Jakarta Timur di RS Hermina, Depok, Ahad (9/7).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Barang bukti mobil Avanza putih B 1068 ZFT yang merupakan mobil korban pembacokan pakar IT ITB, Hermansyah sedang dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian Polres Depok dan Polres Jakarta Timur di RS Hermina, Depok, Ahad (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Andry Wibowo memprediksikan pembacokan dan pengeroyokan yang terjadi pada pakar telematika ITB, Hermansyah pada Ahad (9/7) disebabkan karena senggolan mobil yang dikemudikannya. Andry juga menyebutkan adanya kemungkinan pengaruh minuman keras.

"Yang jelas itu kan di jalan tol insiden, mungkin pelaku ini kemungkinan besar terpengaruh alkohol menurut saya ya. karena ceritanya zig zag tidak karuan sehingga menyenggol mobil korban," ujar Andry saat dihubungi, Senin (10/7).

Andry mengungkapkan, kemungkinan korban marah karena mobilnya diserempet pelaku. Lalu korban pun melakukan pengejaran. Menurut Andry, jusru Hermansyah menghentikan laju mobil pelaku karena senggolan yang terjadi.

"Di situ kemudian terjadi (pembacokan). Kalau menurut saya trigger-nya kan itu, senggolan mobil kemudian menjadi amarah, kemudian menjadi penganiayaan terhadap korban. itu kalau berbicara kita mengolahnya dari TKP," kata dia menambahkan.

Andry pun mengungkapkan hingga kini belum ada indikasi jika korban sudah menjadi target. Kejadian ini menurut dia berbentuk insidentil atau tanpa direncanakan. Sejauh ini, Andry menegaskan, dari hasil olah TKP sementara penyebab utama masih karena senggolan antar mobil itu.

"Korban marah, lalu dikejar, sebenernya udah jauh dia. Kalau tidak dikejar mungkin tidak kejadian, mungkin karena korban emosi lalu dikejar," kata dia.

Andry pun mengklarifikasi berita sebelumnya yang beredar tentang adik korban yang disebutkan berkendara dalam mobil yang berbeda. Menurut Andry, korban bersama istrinya mengendarai satu mobil yang sama.

Sedangkan dua mobil lainnya berasal dari kubu pelaku. "Tidak begitu (bersama adik) ceritanya. Sendiri dia sama istrinya. Yang berdua, justru iring-iringan itu pelaku," kata Andry.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement