REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan pihaknya tengah mengupayakan bea masuk ekspor yang rendah untuk produk tekstil Indonesia ke Amerika dan Eropa. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah mendorong pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil yang tengah melemah.
"Kita mesti selesaikan Free Trade Agreement (FTA) dengan Amerika dan Eropa karena bea masuknya lebih tinggi dibanding negara lain," kata Airlangga, usai acara halal bihalal di kantornya, Jakarta, Senin (10/7).
Jika perundingan dagang itu dapat diselesaikan dengan cepat, ia optimistis industri tekstil dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik di kuartal berikutnya. Kemenperin mencatat, pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil pada kuartal pertama 2017 hanya naik tipis sebesar 0,03 persen dibanding periode yang sama di tahun 2016. Sementara, nilai ekspor sektor ini pada Januari-Mei 2017 telah mencapai 5,11 juta dolar AS. Jumlah tersebut meningkat 3,40 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Secara umum pemerintah menargetkan sektor padat karya tersebut dapat tumbuh 1,6-1,8 persen pada 2017, naik tipis dibanding tahun sebelumnya yang hanya 1,2 persen.