REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati kehidupan Muslim Turin cukup tenang dan nyaman, bukan berarti luput dari tantangan. Guru besar Sejarah Islam Universitas Turin Farian Sabahi menuturkan, hingga kini tak ada model spesifik di Turin, bahkan di Italia untuk pemerintah menyikapi Muslimin.
Tak seperti negara Eropa lain, pemerintahan Italia belum menjadikan hal tersebut sebagai prioritas yang perlu dibahas. “Muslim dianggap menakutkan bagi Italia karena kebanyakan adalah orang miskin,” ujar Sabahi.
Dengan status demikian, Muslimin hanya akan dianggap sebagai penyebab kerusuhan dan akan menjadi objek kekerasan. Hal tersebut terbukti dari beberapa kasus yang makin marak terjadi. Selain itu, masih ditemui pula pencegahan area strategis untuk lokasi pendirian masjid.
"Di beberapa kota Italia, khususnya di utara, politisi telah mengeksploitasi sentimen anti-imigran untuk menghadang pembangunanan tempat ibadah baru,” ujarnya