Selasa 11 Jul 2017 20:00 WIB
Mengenal Ilmuwan Muslim

Jejak Hidup Sang Filsuf

patung al Farabi di Kazakhtan
Foto: onislam
patung al Farabi di Kazakhtan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Tak banyak yang dapat diketahui dari kehidupan pribadi Al Farabi. Pasalnya, ia tak pernah meninggalkan catatan autobiografi. Sehingga, sedikit sekali hal yang dapat diketahui mengenai kehidupannya.

Nama aslinya, Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Awzalagh (atau Uzlugh) al-Farabi, juga disebut Abu Nashr al-Farabi, Alpharabius nama latin (juga dieja Alfarabius) atau Avennasar. Dalam ensiklopedia Britannica disebutkan ia lahir pada  873 Masehi di Turkistan. Asal usul etnisnya masih diperbincangkan hingga kini. Sebagian besar sumber lain menyebut Al Farabi merupakan seorang syiah imamiyyah, kelompok syiah yang memandang sang imam berasal dari bangsa Turki.

Al Farabi menempuh pendidikan dasar di Faryab Khurasan dan melanjutkan ke Bukhara. Ia kemudian pindah ke Baghdad untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Di kota itulah ia mempelajari filsafat dan menguasai beragam cabang ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, sosiologi, matematika, dan sebagainya. Al Farabi juga belajar bahasa Arab dan Yunani serta menulis sebagian besar bukunya di ibu kota Irak tersebut.

Setelah tinggal selama 40 tahun di Baghdad, ia kembali ke Turkistan. Di sanalah ia menghasilkan karya terkenalnya at-Ta'lim ats-Tsani yang membuatnya mendapat julukan muallim ats-tsani, guru kedua setelah Aristoteles. Ia kemudian pergi ke Suriah dan tinggal di Allepo. Ia juga berkunjung ke Mesir dan negara-negara lain.

Al-Farabi meninggal dunia di Damaskus pada 970 M. Jasadnya dimakamkan di Bab as-Saghir, berdekatan dengan makam Mu'awiyah, pendiri dinasti Ummayyah. Tak jelas penyebab kematiannya. Beberapa menyebut ia meninggal begitu saja. Sebagian sumber lain menyebut ia meninggal karena dirampok dan dibunuh saat melakukan perjalanan dari Damaskus ke Ascalon.

Beberapa karya yang diwariskannya, yakni Kitab al Musiqa al kabir (The Great Book of Music), al Madinah al fadila (The Virtuous City), Risala fi'l aql (Surat pada Akal), Kitab al Huruf (Kitab Sastra), Kitab Ihsa 'al 'ulum (Kitab Pencacahan Ilmu Pengetahuan). Karya-karya beliau tersebut tersimpan baik dan dicetak menjadi buku rujukan. Buku al Madinah al fadila diterjemahkan dan dicetak Oxford Inggris. Risala fi'l aql dan Kitab al Huruf dicetak di Beirut. Kitab Ihsa 'al 'ulum diterjemahkan dalam Latin dan Spanyol dan menjadi sumber untuk ensiklopedia. Adapun al Musiqa al kabir dicetak di Mesir.

Disarikan dari Pusat Data Republika

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement