Kamis 13 Jul 2017 10:18 WIB

Wiranto Apresiasi Penyitaan Satu Ton Sabu

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Wiranto
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan RI Wiranto mengapresiasi penyitaan narkotika jenis sabu seberat satu ton oleh tim gabungan. Wiranto menyampaikan apresiasi pada Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (13/7).

"Kalau beras, 600 gram makan untuk TNI untuk sehari. Kalau sabu, satu gram saja bisa buat teler lima orang," kata mantan Panglima TNI itu.

Dengan penyitaan satu ton, Wiranto mengatakan artinya tim gabungan BNN, kepolisian dan TNI yang melakukan operasi itu mampu menyelamatkan lima juta manusia. Wiranto berharap penangkapan dan pemberantasan narkotika terus berlanjut.

"Selamat, semoga penangkapan terus berlanjut," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menkopolhukam juga menjelaskan peredaran narkotika adalah kejahatan luar biasa yang terorganisir. Kejahatan ini telah berkembang dengan modus operandi yang semakin maju.

Perkembangan dan trennya tidak hanya bermotif bisnis ilegal demi keuntungan ekonomi, tapi telah berkembang membiayai kejahatan terorisme dan juga perdagangan manusia.

Ribuan orang setiap tahun dijebak narkotika dan perdagangan orang. Narkotika juga menjadi senjata dalam proxy war, yaitu jenis perang baru melumpuhkan suatu bangsa.

"Perang candu di Cina 1834-1842 menjadi dampak jatuhnya Cina ke Inggris," ujarnya.

Sebelumnya Tim Gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok mengamankan satu ton narkoba jenis sabu di Dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (13/7). Menurut keterangan Direktorat Polda Metro Jaya dan Kapolresta Depok, tim gabungan melakukan penyelidikan selama dua bulan sejak Juni 2017 bahwa akan ada pengiriman narkoba dari Cina. Mereka pun melakukan penangkapan di tepi Pantai dekat Hotel Mandalika Serang.

Baca: BNN: 1 Ton Sabu Jaringan Internasional Diamankan Ini Hadiah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement