Ahad 16 Jul 2017 18:59 WIB

Jokowi Harap Semua Parpol Miliki Akademi Bela Negara

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo
Foto: EPA/Made Nagi
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berharap agar semua partai politik bisa memiliki akademi bela negara (ABN). Akademi seperti ini diyakini mampu melahirkan kader-kader partai politik yang memperjuangkan aspirasi dan kehidupan rakyat. Tak hanya partai politik, ABN juga bisa didirkan oleh organisasi dan institusi lain untuk masa depan Indonesia.

Melalui ABN, lanjut Joko Widodo (Jokowi), setiap partai politik (Parpol) bisa memberikan pengkaderan lebih mendalam mengenai landasan keberadaan Indonesia yang didiami masyarakat dari berbagai kalangan dengan perbedaan suku, budaya, bahasa, maupun agama. "Aksi bela negara ini adalah tanggung jawab kita semua. Di mana pun kita, dalam kondisi serta profesi apapun, semuanya memiiki kesempatan yang sama untuk bela negara," kata Jokowi dalam peresmian ABN Partai Nasdem, Ahad (16/7).

Menurutnya, parpol tidak boleh asal-asalan dalam mendidik para kadernya. Mereka harus mendapatkan pendidikan agar memiliki jiwa yang mulia. Para kader pun harus memiliki kedisplinan, etos kerja, integritas, kejujuran, moralitas, kesopanan, dan nilai akal-budi yang baik. Sikap seperti ini dibutuhkan untuk menghantarkan bangsa indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera.

Pengkaderan parpol demi masa depan bangsa harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Karakater tersebut tidak akan terbentuk jika parpol merekrut dan mendidik setiap kader alakadarnya. Untuk itu pengkaderan tidak boleh dilakukan seadanya.

Jokowi mengatakan, pembentukan kader parpol yang buruk dipastikan akan berdampak pada kompetisi negara. Di mana negara lain semakin maju dalam melakukan pengkaderan di parpol. "Akademi bela negara ini betul-betul untuk menyiapkan kader-kader bangsa. Mempersiapkan kader pada masa depan," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan agar kader parpol bisa memiliki etos kerja. Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah seperti jalan tol, pelabuhan, listrik, bandara, dan yang lain tidak akan bisa berdampak pada perekonomian jika kader-kader ini tidak memiliki etos kerja untuk memanfaatkannya.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, melaui ABN ini diharap akan tumbuh kader-kader berkualitas yang memiliki tanggung jawab bukan hanya pada insitiusinya, tapi juga pada negara Indonesia. Proses pendidikan melalaui ABN diyakini mampu membuat kader parpol dapat mengolah sumber daya alam di Indonesia demi kesejahteraan bersama.

"Besarnya Indonesia tidak akan jadi apa-apa kalau tidak ada kader yang memiliki satu pandangan, cita-cita, dan tujuan yang sama dalam memajukan bangsa," ujarnya. Melalui pengkaderan dari ABN, Surya Paloh berharap akan ada kader parpol masa depan yang memiliki konsen dalam menumbuhkan nasionalisme di NKRI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement