REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Puluhan massa berunjuk rasa di depan SMA Negeri 1 Babelan Kabupaten Bekasi, Senin (17/7) pagi. Pendemo yang merupakan warga sekitar SMAN 1 Babelan menuntut pihak sekolah membuka penerimaan Peserta Didik Baru melalui sistem zonasi.
Salah satu pendemo, Syarifudin meminta kebijaksanaan SMAN 1 Babelan untuk memprioritaskan siswa yang tinggal di sekitar sekolah. "Kita warga asli sini, tapi anak nggak ada yang diterima. Malah dari jauh yang pada masuk," kata Syarifudin saat ditemui di depan SMAN 1 Babelan, Senin (17/7).
Menurut pantauan Republika, puluhan personil Polsek Babelan Polres Metro Bekasi terlihat berjaga di depan SMAN 1 Babelan selama aksi unjuk rasa berlangsung. Kini, enam perwakilan pendemo sedang melakukan mediasi bersama pihak sekolah untuk mencari jalan keluar dari tuntutan mereka.
"Pengamanan ini berdasarkan surat yang masuk ke Mapolsek Babelan terkait rencana aksi demonstrasi surat tersebut kita terima pada Sabtu (15/7) kemarin, "ujar Kapolsek Babelan Kompol Suriyat saat sedang berjaga di sekiat tempat berlangsungnya unjuk rasa.
Setelah tahap mediasi selesai, pihak sekolah beserta perwakilan orang tua keluar menemui puluhan pendemo dan memberitahukan hasil dari mediasi tersebut. Kepala Sekolah SMAN Abu Darda menyampaikan, apresiasi orang tua yang sadar pentingnya pendidikan bagi anak. Namun, Darda juga meminta maaf karena tidak dapat memenuhi permintaan orang tua yang menginginkan anaknya sekolah di SMAN 1 Babelan.
Menurut dia, jalur penerimaan siswa baru di SMAN 1 Babelan hanya melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui daring. Selain itu,mengingat daya tampung sekolah terbatas, maka SMAN 1 Babelan hanya dapat menerima sekitar 324 siswa saja. "Sekolah ini daya tampungnya terbatas, kita terima sembilan kelas perkelas jumlah 36 anak, jadi keseluruhan 324 dan jalur masuk hanya PPDB online," kata Abu Darda saat menyampaikan keterangan di depan puluhan pendemo.
Darda menjelaskan, bagi orang tua yang anaknya telah mendaftar namun tidak dapat diterima, maka akan diusulkan oleh SMAN 1 Babelan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang berada di Karawang. Usulan ini, kata dia sebelumnya telah disepakati oleh perwakilan orang tua dalam tahap mediasi. "Tinggal tunggu kesiapan bapak dan ibu. Insya allah Kamis data akan lengkap dan akan dikirim Karawang," kata dia.
Mantan Lurah Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi, Matani yang juga mengikuti tahap mediasi dengan SMAN 1 Babelan mengajak pendemo untuk menyepakati usulan tersebut, dan mengingatkan pendemo untuk mempersiapkan diri pada Kamis (20/7) nanti. Ajakan Matani disambut antusiaas pendemo yang serempak meneriakkan kata 'siap'. "Untuk itu saya minta bubar semuanya ke rumah masing-masing ya," kata Matani.
Sebelumnya, pendemo berencana untuk mendatangi SMAN 2 Babelan seusai menyampaikan tuntutan ke SMAN 1 Babelan, mengingat jarak SMAN 2 Babelan yang tidak jauh dari SMAN 1 Babelan. Namun, Kepala Sekolah SMAN 2 Babelan Suwono telah menemui pendemo di SMAN 1 Babelan pada saat mediasi berlangsung dan setuju untuk mengikuti hasil mediasi antara orang tua dan pihak SMAN 1 Babelan tersebut. "Itu keputusan bersama, jadi kita ikuti hasil mediasi," kata Suwono.