REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Muda Partai Golkar Ahmad Dolly Kurnia mengaku tidak terkejut dengan penetapan tersangka Setya Novanto (Setnov) oleh KPK dalam kasus korupsi pengadaan proyek KTP-el. Sejak Setnov disebut dalam surat dakwaan soal keterlibatannya, dia sudah yakin akan berakhir dengan penetapan tersangka terhadap Novanto.
"Ya kalau saya sudah menduga sejak awal, begitu disebutkan namanya, kan dia disebut bersama-sama dalam tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Irman dan Sugiharto. Saya dari awal sudah menduga pasti akan seperti ini," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (17/7).
setya
Karena itu juga, sejak Setnov disebut dalam surat dakwaan, Dolly mengaku konsisten untuk meminta Setnov mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. "Ya kalau saya sih enggak terkejut, karena saya sejak awal konsisten minta Setya Novanto untuk mengundurkan diri dan keluarga besar Golkar harus siap untuk memilih kepemimpinan yang baru," ucap dia.
Meski begitu, Dolly sebagai kader muda Partai Golkar prihatin dengan penetapan tersangka Setnov. Namun demi kepentingan dan kebaikan partai, menurut dia, Golkar perlu menggelar Munaslub untuk mengganti kepemimpinan Novanto.
"Ini penting, kita tidak boleh buang waktu lagi, karena kita akan menghadapi agenda besar, pemilu 2018, pilpres dan pileg 2019, ini butuh konsolidasi yang cepat. Kalau kita larut dalam masalah pribadi Setya Novanto, saya kira itu akan bahaya, bisa menghambat konsolidasi partai ke depan," kata dia.