Senin 17 Jul 2017 22:52 WIB

Besok, Golkar Gelar Rapat Pleno Tentukan Langkah Hukum

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Sekjen Golkar Idrus Marham (tengah) bersama fungsionaris DPP Partai Golkar.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Sekjen Golkar Idrus Marham (tengah) bersama fungsionaris DPP Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan Partai Golkar akan menggelar rapat pleno DPP Partai Golkar pada Selasa (18/7) besok. Menurut Idrus, rapat dilakukan untuk menentukan langkah strategis partai pascapenetapan tersangka Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Setnov menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan proyek Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (KTP-el). "DPP Partai Golkar besok rapat pleno Jam 2 siang di DPP Golkar, Slipi," ujar Idrus di sela-sela pertemuan jajaran pengurus Partai Golkar di Kediaman pribadi Setya Novanto, Jalan Wijaya, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Senin (17/7).

Namun demikian, Idrus menegaskan jajaran keluarga besar Partai Golkar solid dan tetap memberi dukungan terhadap Setya Novanto. Menurut dia, penetapan tersangka Novanto oleh KPK juga tidak akan mempengaruhi kerja DPP Partai Golkar.

"Karena partai ini besar karena ada sistem yang efektif dilakukan oleh kepemimpinan secara kolektif," ujar Idrus.

Idrus menambahkan, kesepakatan lain yang diputuskan dalam pertemuan jajaran pengurus Golkar Senin malam ini juga memerintahkan kepada bidang hukum DPP Partai Golkar untuk segera mendapatkan surat resmi ‎penetapan tersangka terhadap Novanto. Setelah itu, Idrus mengatakan, Golkar akan melakukan kajian untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Tentang langkah hukum yang akan kita ambil termasuk praperadilan. Lalu, boleh jadi langkah-langkah hukum yang lain bilamana nanti dalam konstruksi hukum yang dijadikan satu landasan dalam penetapan Setnov ini," ujar Idrus.

Ia juga mengakui penetapan tersangka Setnov ini juga akan menjadi gonjang-ganjing dan pembicaraan politik. Apalagi jelang tahapan awal Pemilu serentak 2019.

Namun, Idrus menegaskan, DPP partai Golkar konsisten kepada hasil Munaslub 2016 yang menetapkan memberikan dukungan kepada Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia menegaskan, Golkar tidak akan berubah sedikit pun.

"Nah tiga kesepakatan tadi besok akan diperkuat dalam rapat pleno DPP Golkar dan tadi kita sudah diberikan undangan kepada seluruh jajaran pengurus Golkar," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement