Rabu 19 Jul 2017 23:10 WIB

Pangeran William dan Istri Bertemu Kanselir Jerman

Pangeran William dan Kate Middleton serta anak-anaknya.
Foto: EPA
Pangeran William dan Kate Middleton serta anak-anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pangeran William dan istrinya Kate bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu (19/7) waktu setempat. Pertemuan tersebut bagian dari upaya menopang hubungan dengan negara-negara Uni Eropa sebelum Inggris meninggalkan blok tersebut.

William, yang berada di urutan kedua takhta Inggris, dan Kate bertemu Merkel untuk makan siang di kantor kanselir di Berlin dan diharapkan membahas masalah bilateral, politik Eropa, isu global dan kerja sukarela dengan pemimpin Jerman pro-Eropa.

Para bangsawan muda itu datang bersama anak-anak mereka - Pangeran George, yang berusia empat tahun bulan ini, dan Putri Charlotte yang berusia dua tahun dan akan berkunjung ke Gerbang Brandenburg dan Berlin Holocaust Memorial, sebelum menghadiri sebuah pesta untuk merayakan ulang tahun ke-91 Ratu Elizabeth.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari tur empat hari ke Polandia dan Jerman yang menggelar peringatan dan pertemuan Perang Dunia Kedua dengan penduduk setempat. Sebelumnya, negosiasi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa tidak mungkin selesai tepat waktu pada awal 2019, dan tindakan sementara mungkin diperlukan sebelum kesepakatan akhir tercapai, kata Perdana Menteri Erna Solberg dari non-Uni Eropa Norwegia.

Negara Nordik itu mengikuti dengan seksama pembicaraan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, karena hasilnya akan sangat mempengaruhi masa depan hubungannya dengan Inggris, mitra dagang terbesarnya.

Pada akhir Mei, Perdana Menteri Inggris Theresa May, mengatakan siap untuk meninggalkan perundingan Brexit tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa jika kesepakatan tersebut tidak cukup baik.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Inggris akan diperlakukan dengan adil oleh Uni Eropa setelah keluar dari kelompok tersebut, namun Brexit tetap memiliki dampak.

Inggris secara resmi mengumumkan niat meninggalkan kelompok 28 negara tersebut pada Maret dan menyatakan keinginannya tetap menjaga hubungan dekat dengan Uni Eropa saat keluar.

Baru-baru ini, Merkel berulang kali menyatakan bahwa Inggris pasti tahu negara itu tidak bisa mengharapkan hubungan sedekat dulu lagi jika sudah tidak menjadi anggota.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement