REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN --Ketua Umum Partain Amanat Nasional Zulkifli Hasan menilai, pengambilan keputusan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu dalam rapat paripurna DPR melalui voting tidak sesuai dengan Pancasila.
"Oleh karena itu semalam kami enggak ikut (voting), karena kami enggak bisa musyawarah mufakat," kata Zulkifli saat menjadi pembicara di kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (21/7).
Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini, setiap suara harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Sehingga dengan demikian bisa dicapai kesamaan pandangan.
"Kata Bung Karno jangan menang-menangan, sekecil apapun harus ada wakilnya, karena kita bersaudara, bergotong-royong," ujarnya.
Sebelumnya empat fraksi termasuk PAN melakukan aksi walk out saat paripurna akan melakukan voting penentuan RUU Pemilu. PAN pun tidak lepas dari kritik. Sebagai parpol pendukung pemerintah, parpol yang dipimpin Zulkifli Hasan itu kembali menyuarakan sikap yang berbeda.
Padahal, enam fraksi lain pendukung pemerintah yaitu PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura, dan PKB mendukung opsi A yang salah satunya terkait ambang batas presiden 20 persen.