REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi delapan titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Provinsi Riau, Sabtu (22/7).
"Titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terpantau menyebar di lima kabupaten Provinsi Riau," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno di Pekanbaru.
Ia menjabarkan, kedelapan titik panas yang dideteksi satelit Terra dan Aqua pada Sabtu pagi tersebut terpantau di Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Kampar masing-masing dua titik.
Selanjutnya satu titik lainnya masing-masing terpantau di Rokan Hilir dan Kabupaten Siak. Dari delapan titik panas tersebut, ia menuturkan dua titik lainnya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Kedua titik panas dengan tingkat "confidence" 84 persen itu terpantau di Siak, tepatnya di Kecamatan Sungai Api dan Indragiri Hilir, Kecamatan Mandah.
Secara keseluruhan, BMKG pada hari ini mendeteksi 83 titik panas di Pulau Sumatera. Selain delapan titik panas di Riau, juga terpantau 23 titik panas di Sumatera Barat, 19 titik di Sumatera Utara, 12 titik di Aceh.
Selanjutnya masing-masing delapan titik panas di Sumatera Selatan, Bengkulu dan Riau, dua titik di Lampung dan tiga titik di Jambi. Pemerintah Provinsi Riau sendiri jauh di awal tahun telah mengambil tindakan cepat dengan menetapkan status siaga penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Status itu telah diperpanjang hingga November 2017 mendatang.