REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 200 kader Pemuda Anti Narkoba di Yogyakarta dikukuhkan Kemenpora dan BNN, Jumat (21/7). Kepala BNN, Budi Waseso berharap para kader ini menjadi yang terdepan menyelamatkan generasi bangsa dari narkoba.
Budi menyampaikan, pengukuhan pemuda anti narkoba adalah hal positif yang harus dikembangkan terus-menerus.
"Ancaman narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan dan sangat besar," kata dia dilansir situs Kemenpora.
Menurut data narkotika, sebesar 250 ton jenis sabu-sabu masuk dari Cina pada 2016. Narkotika dinilai bukan hanya tindak kriminal tapi juga bisnis yang tujuan besarnya adalah bagaimana menghancurkan bangsa Indonesia ke depan.
"Yogyakarta menjadi target utama para mafia narkotika untuk menghancurkan Indonesia," kata Budi.
Yogyakarta adalah kota pelajar, sehingga pembangunan negara apapun tidak akan berhasil apabila permasalahan narkoba tidak dapat ditangani.
Dalam acara pengukuhan, Budi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenpora yang secara intens dan konsisten memerangi narkoba. Menurutnya, bukan suatu yang berlebihan jika Menpora memperoleh penghargaan dari BNN.
"Kami menghimbau agar para pemuda penggiat narkoba di aktifkan dan didukung oleh kepala daerah di wilayahnya untuk melakukan kegiatan nyata," kata dia.
Seluruh komponen bangsa memiliki tanggung jawab untuk memerangi narkoba.