Ahad 23 Jul 2017 09:35 WIB

Kapolda Metro Jaya Baru Diminta Ungkap Kasus Kontroversial

Rep: Ali Yusuf/ Red: Bayu Hermawan
 Irjen Idham Azis
Foto: Antara/Reno Esnir
Irjen Idham Azis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Sudarsono Hadisiswoyo berharap Irjen Pol Idham Azis, dapat mengungkap kasus kontroversial di Polda Metro Jaya. Sebab, selama menjadi Kapolda Metro, Irjen Pol M.Iriawan belum mengungkap kasus yang dinilai penuh dengan muatan politik.

"Semoga Kapolda baru ini mampu menyelesaikan kasus-kasus misteri seperti fitnah chat sex Habib Rizieq, Penyiksaan Ahli IT Hermansyah, Serangan Terhadap Novel Baswedan," kata Sudarsono kepada Republika.co.id, Ahad, (23/7).

Sudarsono menilai selama ini ketika Polda Metro Jaya, dipemimpinan Irjen (Pol) M.Iriawan tidak dipungkiri banyak indikasi dan kepentingam politik yang sangat kental di dalamnya.

"Sehingga banyak penyidikan kasus tuduhan Makar yang tidak berdasar," ujarnya.

Sudarsono Hadisiswoyo menilai dengan digantinya Polda Metro Jaya, Irjen (Pol) M.Iriawan oleh Irjen (Pol) Idham Azis, secara mendadak ada indikasi terjadinya faksional tajam di tubuh Polri.

" Kapolri Jenderal Tito Karnavian sendiri, sepertinya tidak mampu menahan arus faksional ini. Hal ini sepertinya, terpengaruh oleh situasi politik yang berkembang," katanya.

Menurut Sudarsono, menguatnya faksional ini ditandai dengan semakin besarnya dukungan masyarakat kepada Wakapolri Irjen (Pol) Syafrudin yang saat ini seperti sedang diharapkan mengembalikan posisi polisi sebagai security of criminal justice system.

Gerbong Wakapolri ini kata dia tidak tanggung-tanggung dalam menempati posisi Kapolda paling strategis di Indonesia yaitu Kapolda Metro Jaya. Dalam sebuah institusi Pemerintah seperti Polri, faksional merupakan hal yang biasa terjadi.

Tapi yang terpenting, kata Sudarsono adalah bagaimana faksi baru yang tampil ini mampu memperbaiki institusi kepolisian dengan menyelesaikan beberapa kasus yang selama ini terkesan dipaksakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement