REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Yayasan Askar Kauny, Ustaz Bobby Herwibowo menilai ekspor hafiz bisa menjadi tren bagi Muslim di Indonesia jika pemerintah, khususnya Kementerian Agama serius dalam mengembangkan para penghafal Alquran di Indonesia. Apalagi saat ini merupakan zaman di mana anak-anak belasan tahun banyak bercita-cita untuk menjadi seorang hafiz.
Ustaz Bobby mengungkap, pengiriman hafiz ke luar negeri sudah berjalan selama bertahun-tahun di Indonesia. Jadi, apabila ini mau dilakoni pemerintah atau tidak , sudah berjalan bertahun-tahun. "Barangkali kalau diseriusin ini akan menjadi sebuah ikon bagi Muslim indonesia. Bahwa Muslim indonesia bisa mengekspor imam-imam yang berkelas,"ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (24/7).
Dikatakan Ustaz Bobby, dalam 10 tahun terakhir ini, anak-anak belasan tahun ke bawah banyak yang bercita-cita ingin jadi Imam Masjid Al-Haram. Cita-cita tersebut menjadi motivasi mereka untuk melengkapi hafalan mereka hingga 30 juz.
Selain itu, ada kecenderungan di luar negeri yang meminta imam asal Indonesia, seperti Seoul (Korea Selatan), Hong Kong, dan Jepang. Menurutnya, ada kelebihan dari imam asal Indonesa yakni bacaann Alquran yang cenderung lembut, ringan, dan enak didengar,
"Hafiz indonesia sebenarnya sih di mana-mana juga cerminan dari persatuan umat. Bahwa Indonesia ini kalau sudah mimpin tidak pernah angkuh, tidak pernah sombong, dan mendengarkan semua aspirasi dari semua pihak,"kata Ustaz Bobby.