REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kubu Muktamar Jakarta Djan Faridz yakin kembali mendukung Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019. Namun, Djan juga mengungkapkan ada ganjalan dalam mendukung Jokowi.
Hal ini berkaitan dengan pemerintah, khususnya dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly yang dianggap merugikan PPP Kubu Djan. Sebab, Yasonna mengesahkan kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy.
Menurut dia, pengesahan kepengurusan PPP kubu Romi oleh Menkumham membuat partainya pecah dan urung islah selama lebih dari dua tahun. "Ini juga yang mau kita bicarakan ke Pak Presiden nanti, supaya bisa membuat Menkumham kembali ke jalan yang benar," ujar dia kepada Republika pada Senin (23/7).
Ia menambahkan kini persoalan PPP Kubu Djan bukan lagi dengan Romi, melainkan Menkumham. "Karena menyalahgunakan kekuasaan dengan membuat SK yang bertentangan dengan MA. Beliau melanggar ya kita melawan," kata Djan.
Dalam Rapimnas PPP Ahad (24/7) kemarin, sejumlah kader menyampaikan usul kepada DPP agar tidak hanya melakukan kasasi terkait putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang memenangkan kubu Romi, melainkan juga memperkarakan Menkumham.
"Kader sampaikan kepada kami di DPP. Kami sudah berjuang terlalu lama ya. Selama ini, kami tidak mau terlalu konfrontatif. Nah, mukernas dorong minta supaya bisa mengajukan tuntutan hukim pidana. Kita laporkan beliau kepada polisi. Pokoknya sampai kemana pun atas perbuatan melawan hukum," kata Djan.
PPP kubu Djan Farid menyatakan akan kembali mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP Kubu Djan di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Ahad (23/7). Djan menyatakan dukungan terhadap Jokowi bukan ikut-ikutan karena sejumlah partai telah mendeklarasikan terlebih dahulu.
Sebab, keputusan ini hanya beberapa hari setelah PPP kubu Romi menyatakan akan mendukung Jokowi kembali di Pemilu 2019. "Sebetulnya pada waktu rapimnas 2015 dan mukernas yang waktu Pak Ahok yang di Sahid kita juga sudah menyatakan mendukung Pak Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinan beliau ya," ujar Djan.
Djan mengungkap alasan PPP kembali mempercayakan dukungannya kepada Jokowi. Ia menilai Jokowi bisa menjadikan Indonesia lebih rahmatan lil alamin. Selain itu, ia berpendapat pemerintah Jokowi memiliki komitmen untuk kebijakan yang pro Islam.
"Sama dengan Pak Presiden, saya ingin Indonesia rahmatan lil alamin. Islam diperhatikan. Kemarin kita menegaskan mendukung beliau sejauh beliau mau mendukung dan komitmen dan menjadikan Indonesia rahmatan lil alamin," ujar Djan.
Djan juga menegaskan pernyataan dukungan PPP kubu Jakarta itu bukan hanya deklarasi semata. Namun, ia memastikan siap bekerja demi memenangkan Jokowi untuk periode selanjutnya.
Bahkan, Djan telah menyusun konsep awal berupa sosialisasi dukungan PPP kepada Jokowi khususnya ke daerah-daerah. "Kalau dukung nggak cuma ngoceh banyak saja tapi juga punya konsep. Saya mesti keliling. Seperti (dukung) ke Pak Ahok. Kalau saya menyatakan mendukung, saya bekerja, tidak bilang dukung tapi nggak lakukan apa-apa," ujar dia.