Selasa 25 Jul 2017 11:23 WIB

Palestina: Israel Terus Provokasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel usai melaksanakan Shalat Jumat di jalan menuju kompleks Masjid Aqsha yang diblokir polisi Israel di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/7)
Foto: Ronen Zvulun/Reuters
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel usai melaksanakan Shalat Jumat di jalan menuju kompleks Masjid Aqsha yang diblokir polisi Israel di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketegangan di Palestina masih terjadi hingga saat ini, Selasa (25/7) meski pendeteksi logam di gerbang kompleks Al Aqsha telah dicabut. Warga Palestina menyampaikan insiden saat ini merupakan buntut dari berbagai kejadian sebelumnya.

Seorang warga Palestina yang tinggal di Gaza, Tahany Qasem mengatakan pada Republika, ketegangan juga terjadi di Gaza. "Para pekerja di sini tidak digaji dan tidak ada listrik," kata dia.

Gaza berjarak sekitar 78 km dari kompleks Al-Aqsha dan otoritas Israel tidak mengizinkan warga menjangkaunya. "Kami dilarang ke sana, jadi kami berusaha mengumpulkan dana untuk mengirim orang-orang dari tempat lain," tambah Tahany.

Warga Palestina mengumpulkan uang dan mengirim warga Palestina lain yang bisa mencapai Al-Aqsha. Agar mereka bisa bergabung dengan saudara-saudara Muslim lainnya yang mempertahankan Al-Aqsha. Dana-dana itu dikumpulkan baik dari organisasi maupun per orangan.

Tahany menceritakan Israel sering menyerang para jamaah setiap harinya. Mereka mengizinkan warga masuk ke kompleks Al-Aqsha tapi dengan pemeriksaan yang melecehkan. Itu dilakukan sebelum Israel akhirnya memasang pendeteksi logam di gerbang masuk.

Menurut Tahany, inilah puncaknya. Warga Palestina menolak inspeksi semacam ini. Otoritas Yordania pun mengecam keras karena tindakan ini merupakan upaya mengubah status quo. Israel tidak berhak menerapkan regulasi keamanan di sana.

"Karena masjid ini untuk Muslim dan ini adalah hak keagamaan kami," kata Tahany. Setiap harinya, otoritas juga sering mengganggu para perempuan yang tinggal di dalam kompleks Al-Aqsha.

Mereka membiarkan pemukim Yahudi di sekitar kompleks menerobos masuk ke masjid dan membuat kericuhan. Tahany mengatakan Israel terus memprovokasi Muslim Palestina.

Ia berharap komunitas internasional tidak tinggal diam melihat kondisi saat ini. Ia ingin cerita Palestina yang terus diganggu menyebar kemana pun dan pada siapa pun. Bahwa ada ketidakadilan dan ketidakberesan yang harus ditindak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement