REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Mercedes Benz Indonesia (MBI), agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mercedes Benz (Mercy), memastikan seri E, M, GL, dan R-Class yang dipasarkan di Indonesia bebas dari penarikan untuk perbaikan atau 'recall'.
"Kita tidak kena 'recall.' Belum ada arahan dari prinsipal (pemegang merek)," ujar Public Relations MBI Mathilda Jeanette di Jakarta, Rabu (10/11).
Menurut Mathilda, mobil yang ditarik seluruhnya bermesin diesel. Sedangkan di Indonesia, ujar dia, seri E, M, GL dan R-Class hanya ditawarkan dalam varian bensin. Daimler AG selaku prinsipal mengumumkan penarikan untuk perbaikan empat model Mercedes di Amerika Serikat (AS) untuk mengatasi kebocoran solar.
Menurut produsen mobil Jerman itu, kendaraan yang terkena "recall" versi mesin diesel seri E, M, GL, dan R-Class produksi November 2009 sampai Oktober 2010 sejumlah 2.297 unit. Berdasarkan keterangan pihak Daimler, kebocoran solar terjadi karena filter bahan bakar dan sistem pemanas yang dibuat terpisah. Kemungkinan O-ring tidak terlumasi sehingga menimbulkan kebocoran.
Bagi pemilik kendaraan, kebocoran ini tidak berbahaya karena bahan bakar jatuh ke jalanan. Kecelakaan justru menimpa kendaraan lain akibat permukaan menjadi licin setelah tersiram tumpahan bahan bakar tadi. Lembaga Keselamatan Jalan Raya Amerika (NHTSA) menegaskan, tumpahan solar itu menjadi bahaya serius bagi pengendara sepeda motor.
MB akan mengabarkan kepada pemilik kendaraan melalui surat, untuk mengambil mobil melalui dealer terdekat. Para mekanik akan mengganti filter bahan bakar secara gratis. Di Indonesia, varian E Class merupakan kontributor terbesar penjualan Mercedes.
Pada September 2010, penjualan E Class, mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mencapai 1.294 unit, menyumbangkan 42 persen terhadap total penjualan Mercedes sebesar 3.096 unit.