REPUBLIKA.CO.ID, JAWA BARAT -- Kurangnya tekanan angin pada ban mobil bisa membuat konsumsi bahan bakar mobil menjadi lebih boros, selain juga akan mempercepat kerusakan struktur ban itu sendiri.
Masalah lain yang muncul akibat kurangnya tekanan angin pada ban mobil antara lain laju mobil menjadi pincang.
"Memeriksa tekanan angin atau udara sesuai standar kendaraan masing-masing serta cek fisik kembangan atau tapak ban adalah salah satu cara paling penting dan mudah dari cara merawat ban,” kata Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Bridgestone Tire Indonesia, Tomoya Sano, disela Tire Safety Campaign di Rest Area Tol Cikampek KM57, Rabu (4/7).
Kegiatan tahunan yang digelar BSI itu bertujuan untuk mengurangi jumlah angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, sekaligus menekankan betapa pentingnya peranan ban dalam keselamatan berkendara dan mengedukasi pengendara untuk selalu merawat ban dengan baik dan benar sebagai prosedur keselamatan.
Memeriksa tekanan angin dan tingkat keausan ban sangatlah penting untuk menghindari bahaya dalam berkendara.
Bridgestone menganjurkan para pengendara roda empat atau lebih untuk memeriksa tekanan angin atau udara pada ban sekurang-kurangnya sebulan sekali atau sebelum melakukan perjalanan jauh. Sesuaikan tekanan angin atau udara sebagaimana yang tertera di balik pintu mobil atau buku manual, bukan batas maksimum yang tertera di samping atas ban.
"Hanya butuh waktu sebentar untuk melakukannya dan menggunakan peralatan sangat sederhana. Para pengendara dapat melakukannya sendiri, atau staf berpengalaman kami di ritel outlet resmi Bridgestone Toko Model (TOMO) dapat membantunya,“ kata Sano menjelaskan.