Jumat 28 Jul 2017 20:39 WIB

KPK Geledah Rumah Keponakan Setya Novanto

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo berjalan menuju kendaraannya seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo berjalan menuju kendaraannya seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, pada Kamis (27/7) penyidik KPK telah melalukan penggeledahan di kediaman keponakan Ketua DPR RI, Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi. "Pada Kamis, 28 Juli 2017 penyidik melalukan penggeledahan di rumah saksi Irvanto Hendra Pambudi di Komplek Kelapa Hijau, Jagakarsa, Jakarta Selatan," ungkap Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/7).

Dari penggeledahan tersebut, sambung Febri, penyidik menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik. Sebelumnya, KPK sudah melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap Irvanto untuk enam bulan ke depan terhitung sejak 21 Juli 2017.

Irvanto merupakan mantan direktur PT Murakabi Sejahtera. Perusahaan yang sempat dipimpin Irvanto diketahui salah satu konsorsium yang disiapkan pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong (AA) untuk mengikuti tender proyek pengadaan KTP-elektronik (KTP-el).

Selama ini, Irvanto sudah berulang kali diperiksa penyidik KPK sebagai saksi, baik untuk Irman dan Sugiharto serta Andi Narogong. Irvanto juga pernah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Irman dan Sugiharto.

KPK telah menetapkan secara resmi Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan KTP-el pada Senin (17/7) lalu. KPK menetapkan Setya Novanto selaku anggota DPR RI pada 2009 sampai 2011 sebagai tersangka. KPK menduga Setnov menguntungkan diri sendiri sehingga menyebabkan kerugian negara Rp 2,3 triliun dari paket pengadaan Rp 5,9 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement