REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengatakan dukungan Partai Perindo kepada Joko Widodo atau Jokowi untuk Pemilu Presiden 2019 dapat memperkuat hubungan antara eksekutif dan legislatif. Menurutnya, hubungan eksekutif dan legislatif itu dapat diperkuat apabila partai pimpinan Hary Tanoesudibjo lolos ambang batas parlemen sebesar empat persen.
"Itu (dukungan Perindo) akan semakin baik, paling tidak memberi kekuatan parlemen ketika misalnya partai yang memberi dukungan ini lolos. Itu kan semakin memberikan kekuatan dalam menjalankan program pemerintahnya," kata Sudding di sela-sela acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Hanura di Kuta, Bali, Kamis (3/8).
Sudding mengatakan Jokowi memiliki pertimbangan apabila ada partai politik yang memberikan dukungan di Pemilu Presiden 2019. Dia meyakini bahwa tidak serta merta calon parpol yang mendukung pencalonan Jokowi, tanpa ada persetujuan dengan parpol lain.
"Akan dibicarakan dengan calon yang akan diusung dan tidak serta merta calon parpol mengusung tanpa ada persetujuan," ujarnya.
Sementara itu terkait dampak politik dari status tersangka Hary Tanoe, Sudding menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk menentukan sikap. Dia menyakini Jokowi mampu memberikan pertimbangan tentang baik dan tidaknya, atau membawa suatu dampak masyarakat ada kasus yang dihadapi bersangkutan.
"Saya kira serahkan calon yang diusung partai yang bersangkutan. Mempertimbangkan tentang baik dan tidaknya," katanya.
Sudding enggan berspekulasi terkait maksud dan tujuan Partai Perindo mengubah haluannya sehingga dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada partai bersangkutan untuk menjelaskan. Menurutnya, Hanura tidak dalam posisi mengomentari terkait sikap Partai Perindo tersebut karena merupakan hak masing-masing partai.
"Itu hak partai masing-masing, dan Hanura selalu menghormati serta tidak akan melakukan intervensi," katanya.