Jumat 04 Aug 2017 18:32 WIB

Mahaka Radio Bidik Perluasan Pangsa Pasar Hingga 65 Persen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
PT Mahaka Radio Integra (MARI) Tbk menargetkan perluasan market share atau pangsa pasar radio musik dan hiburan di Jakarta hingga 65 persen pada 2019 mendatang.
Foto: Halimatus Sa'diyah
PT Mahaka Radio Integra (MARI) Tbk menargetkan perluasan market share atau pangsa pasar radio musik dan hiburan di Jakarta hingga 65 persen pada 2019 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Mahaka Radio Integra (MARI) Tbk menargetkan perluasan market share atau pangsa pasar radio musik dan hiburan di Jakarta hingga 65 persen pada 2019 mendatang. Presiden Direktur MARI Ardian Syarkawi mengatakan, target perluasan pangsa pasar itu dipasang karena pada kuartal kedua 2017 lalu pihaknya telah mengakuisisi empat stasiun radio baru.

Keempatnya adalah HOT FM dengan kepemilikan saham 99,99 persen serta KIS FM, Mustang FM dan Lite FM dengan masing-masing kepemilikan saham 70 persen. Selain itu, MARI juga memiliki penyertaan modal sebesar 20,8 persen pada PT Radionet Cipta Karya yang membawahi Prambors FM, Delta FM dan Female Radio.

"Dengan bergabungnya radio-radio tersebut, berdasarkan data Nielsen Indonesia, saat ini kami menguasai sekitar 49 persen market share di Jakarta," kata Adrian, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8).

Untuk mencapai target pangsa pasar 65 persen, MARI akan mengubah positioning radio-radio yang baru bergabung tersebut. Kemungkinan, kata Adrian, pihaknya juga akan melakukan perubahan brand untuk menambah pangsa pasar.

"Karena kami harus memastikan market mereka tidak saling bertabrakan dengan radio-radio yang sudah ada di bawah bendera MARI," kata dia. Sebelumnya, pada 2016 lalu, MARI hanya memiliki tiga radio, yakni Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya dan Jak FM.

Adrian sendiri tak mau menyebut siapa kompetitor terberat MARI dalam industri ini. Sebab, menurut dia, di era saat ini perusahaan media tak hanya bersaing dengan perusahaan media lain yang sejenis. Persaingan bisnis makin luas hingga MARI pun menganggap sejumlah vlogger dan influencer di media sosial sebagai pesaing.

"Untuk memenangkan persaingan itu kita harus berinovasi. Karenanya MARI tidak akan berhenti pada radio berfrekuensi FM, kami akan jadi multiplatform," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement