Sabtu 05 Aug 2017 07:14 WIB

Pengendara Motor Rusak Bus Trans Semarang

Sejumlah petugas berjalan di depan armada bus rapid transit (BRT) Aglomerasi Trans Jateng seusai diluncurkan di Terminal Bus Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/7).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah petugas berjalan di depan armada bus rapid transit (BRT) Aglomerasi Trans Jateng seusai diluncurkan di Terminal Bus Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengendara sepeda motor tidak dikenal merusak sebuah armada BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang. Pelaku kemudian juga memukul seorang awak moda transportasi massal itu.

"Saya dapat laporan ada insiden perusakan dan pemukulan di BRT Trans Semarang bernomor II-005," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti di Semarang, Jumat malam.

Ia menjelaskan kronologis kejadian yang berlangsung Jumat sekitar pukul 17.40 WIB itu berawal saat armada BRT hendak menurunkan penumpang di depan halte Pasar Kobong atau Pasar Rejomulyo, Semarang.

Dari laporan petugas di lapangan, BRT Trans Semarang yang disopiri Syukur itu mau menurunkan penumpang dari pintu utama tetapi kondisinya tidak memungkinkan sehingga dibuka pintu depan.

"Petugas tiket armada (PTA) berinisiatif membuka pintu depan untuk menurunkan penumpang, tetapi saat mau membuka pintu ada pengendara motor yang hendak mendahului bus dari arah kiri," katanya.

Jadi, kata dia, PTA kemudian menutup kembali pintu depan sehingga sepeda motor itu bisa mendahului, tetapi ternyata pengendara motor langsung menghentikan kendaraannya tepat di depan bus.

"Pengendara itu langsung membuka pintu, naik ke dalam bus, dan memukul PTA. 'Driver' meminta bantuan penumpang untuk melerai dan mengusir pelaku dari dalam bus tersebut," katanya.

Begitu turun dari bus, lanjut dia, pelaku yang mungkin merasa tidak terima kemudian mengambil batu dan langsung melemparkannya ke kaca bus yang melayani Koridor II itu sehingga pecah.

"Sebelum armada meninggalkan lokasi, 'driver' sempat meminta informasi kepada warga sekitar tentang identitas pelaku. Beruntung, warga memberikan informasi mengenai pelaku," katanya.

Ade mengatakan PTA Trans Semarang yang menjadi korban pemukulan mengalami luka lebam di pipi dan telinga kiri dari hasil visum di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang proses pelaporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Sektor Semarang Timur atas penganiayaan kru dan perusakan armada Trans Semarang.

"Ya, supaya (pelaku, red.) bisa tertangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Belum tahu modusnya apa, tujuannya apa. Sebab, bus juga tidak ugal-ugalan di jalan, nyalip-nyalip, dan sebagainya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement