Senin 07 Aug 2017 11:18 WIB

Lapan Ajak Masyarakat Kurangi Polusi Cahaya

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Indira Rezkisari
Langit malam berbintang/ilustrasi
Foto: Pixabay
Langit malam berbintang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar perayaan Hari Antariksa Nasional yang jatuh tiap 6 Agustus. Pada perayaan tahun ini, warga diundang menyaksikan benda-benda langit langsung dari Gedung Sate, Ahad (6/8) malam kemarin. Antusiasme masyarakat pun membludak untuk bisa melihat planet, bintang-bintang dan benda antariksa lainnya.

Kepala Pusat Sains Antariksa Lapan Clara Yono Yatini mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat. Terutama terkait polusi cahaya yang dapat mengurangi kualitas penglihatan benda-benda langit. Karenanya ia pun mengajak masyarakat untuk mengurangi polusi cahaya yang berasal dari lampu-lampu.

"Kami ingin mengedukasi kepada masyarakat bahwa polusi cahaya perlu dikurangi kalau ingin lihat langit dengan baik. Kalau banyak cahaya kita tidak bisa melihat. Kegiatan ini ingin mengkampanyekan mengurangi polusi cahaya," kata Clara di Gedung Sate, Ahad (6/8) malam.

Menurutnya penggunaan lampu yang semakin banyak dan terang di malam hari memang tidak membahayakan bagi langit. Namun kualitas penglihatan terhadap benda langit menjadi berkurang.

Hal ini dikatakannya juga cukup menganggu terutama saat pihaknya akan melakukan penelitian. Karena peneliti membutuhkan langit yang tanpa terganggu cahaya lampu perkotaan.

"Apalagi kalau penelitian bintang yang jauh perlu langit yang bersih," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mengurangi polusi cahaya dengan meminimalisir penggunaan lampu di malam hari terutama yang tidak terpakai. Selain mengurangi polusi cahaya, masyarakat juga berperan serta dalam penghematan energi.

Istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan yang juga hadir dalam perayaan Hari Antariksa Nasional tersebut kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keantariksaan. Sehingga dapat berkontribusi dengan membantu meminimalisir polusi cahaya dari rumah masing-masing.

"Masyarakat harus juga ikut terlibat dalam upaya pengembangan keantariksaan ini dengan meminimalisi polusi cahaya. Sehingga kita bisa dengan mudah melihat bagaimana galaksi bimasakti kita, bintang-bintang. Ini sekaligus bagian dari penghematan energi," kata Netty.

Ia pun menilai dengan mengamati keindahan langit dapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Sang Pencipta. Orangtua bisa memanfaatkan untuk menanamkan nilai religius kepada anak-anaknya.

"Kita berharap bahwa fenomena alam dapat menghadirkan rasa keimanan terhadap kebesaran Allah. Sehingga nilai religius tertanam dan kita berpikir ulang kalau akan melakukan kerusakan di bumi kita," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement