Senin 07 Aug 2017 11:49 WIB

Innalillahi, Paman Ketum PBNU Meninggal Dunia

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Ketum PBNU, KH Said Aqil Siradj
Foto: istimewa
Ketum PBNU, KH Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesepuh Pondok Pesantren Gedongan Cirebon, KH Amin Siradj berpulang ke rahmatullah pada Senin (7/8) pagi tadi. Kiai Amin merupakan paman dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj.

Adik Kandung Kiai Said Aqil, KH Musthofa Aqil Siradj membenarkan berita duka tersebut. Menurut dia, pamannya itu meninggal sekitar pukul 4.30 WIB setelah shalat subuh. "Betul, meninggal dunia pada jam 4.30 WIB tadi. Mohon doanya," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (7/8).

Kiai Musthofa sendiri saat sudah sampai di Cirebon untuk mengantarkan pamannya ke liang lahat. Menurut dia, Kiai Amin lahir dengan delapan saudara lainnya dan Kiai Amin merupakan yang termuda.

"Kiai Amin Siradj itu merupakan anak yang paling muda dari delapan bersaudara. Jadi dari Maksum Siradj, Yusuf Siradj, Aqil Siradj, Rahmad Siradj, dan ada perempuan tiga, dan ini yang terakhir Amin Siradj," ucapnya.

Menurut dia, Kiai Amin merupakan sosok kiai yang alim dalam membaca kitab. Tidak hanya itu, kata dia, Kiai Amin juga seorang penghafal Alquran atau hafidz. "Beliau hafal Alquran dan alim baca kitab. Orang alim begini jarang. Biasanya kan hafal Alquran tapi kurang alim baca kitab. Alim baca kitab, tapi tidak hafal Alquran. Tapi kalau Kiai Amin alim keduanya," kata Kiai Musthofa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement