Senin 07 Aug 2017 12:40 WIB

Donald Trump: Korea Utara Ancaman Bagi Seluruh Dunia

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) menjadi ancaman langsung bagi dunia. Hal ini setelah negara terisolasi itu kembali melakukan uji coba rudal balistik kendali antarbenua atau ICBM pada akhir Juli lalu.

Dalam percakapan dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in, Trump mengatakan sangat menyambut baik keputusan Dewan Keamanan PBB atas resolusi baru untuk meningkatkan sanksi bagi Korut. Dengan demikian, komitmen kedua pemimpin negara untuk melaksanakan seluruh isi resolusi akan dilakukan dengan sebaik-baiknya.

"Trump menegaskan bahwa Korut adalah ancaman serius dan langsung bagi seluruh dunia dan demikian dengan pemimpin Korsel, serta Jepang karena itu kami medesak masyarakat internasional untuk turut melaksanakan resolusi ini," ujar pernyataan Gedung Putih, Senin (7/8).

Resolusi yang dirancang oleh AS membuat tidak diizinkannya ekspor sejumlah barang tambang di antaranya batu bara, besi, dan bijih besi. Kemudian, makanan laut juga tidak diperbolehkan untuk diekspor dari Korut. Selain itu, jumlah pekerja dari negara yang dipimpin Kim Jong-un itu yang bekerja di luar negeri juga tidak dapat diperbanyak.

Dengan demikian, pendapatan ekpor yang dimiliki negara terisolasi itu dapat berkurang hingga 3 miliar dolar AS. Dewan Keamanan PBB telah memberikan sanksi terhadap Korut atas uji coba program nuklir yang dilakukan sejak 2006. AS juga telah meluncurkan strategi untuk bekerja sama dengan Cina, sekutu utama Korut. Washington berupaya melakukan tekanan dengan menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Negeri Tirai Bambu yang melakukan bisnis dengan Pyongyang. Pekan lalu, Trump juga telah menandatangani undang-undang untuk meningkatkan sanksi terhadap Korut.

Selama ini, Korut mengatakan pengembangan program nuklir merupakan alat pertahanan utama. Namun, sejumlah negara di kawasan Semenanjung Korea khususnya Korsel dan Jepang juga merasa khawatir karena menjadi ancaman utama serangan rudal dan senjata berbahaya lainnya.

Serangkaian uji coba perangkat nuklir, termasuk juga rudal balistik dilakukan oleh Korut. Kali ini, uji coba Peluru Kendali Balistik Antar Benua atau ICBM yang diklaim sukses pertama kali dilakukan pada 4 Juli lalu. Saat itu, rudal yang disebut dengan nama Hwasong-14 tersebut juga dikatakan mampu membawa hulu ledak nuklir besar dan menjangkau daratan AS, khususnya wilayah Alaska.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement