Senin 07 Aug 2017 19:45 WIB

Jejak Panjang Pengabdian Sang Jenderal

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Budi Raharjo
Mayjen TNI Doni Monardo (tengah)
Foto: dok. Pendam Patimura
Mayjen TNI Doni Monardo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON -- Mayjen TNI Doni Monardo merupakan Pangdam XVI/Pattimura yang ke-15, lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963. Putera dari pasangan Letkol Nasrul Saad dengan Roeslina ini, sejak kecil sudah berpindah-pindah ke beberapa daerah mengikuti pekerjaan orang tua sebagai polisi militer.

Wakil Ketua DPD KNPI Maluku Tengah, Amrullah Usemahu, memaparkan Pangdam Doni dari Cimahi pindah ke Meulabouh, Aceh Barat, kemudian pindah ke Lhokseumawe lalu menetap di Banda Aceh sampai tingkat SMP. "Tahun 1975, ia pindah ke daerah asal yakni Padang, Sumatra Barat. Lalu menyelesaikan sekolah di SMAN 1 Padang pada 1981, kemudian melanjutkan pendidikan ke Akabri dan lulus pada 1985," jelas dia.

Amrullah menceritakan bagaimana keseluruhan kehidupan Pangdam Doni dengan lengkap. Setelah lulus Akabri, Pangdam Doni langsung bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) 1986 hingga 1998.

Selama di Kopassus, dia pernah ditugaskan ke Timor-Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada 1992, ia menikah dengan Santi Ariviani dan dikaruniai tiga orang anak yakni Azzianti Riani Monardo, Reizalka Dwika Monardo dan si Bungsu, Adelwin Azel Monardo.

"Pada 1999 hingga 2001 lelaki yang suka kegiatan menembak dan bela diri ini ditugaskan pada batalyon raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan," ujar Amrullah dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8).

Pada 2005 sampai dengan 2006 ditugaskan di Aceh dan kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada 2006 Pangdam Doni dipercayakan menjadi Komandan Brigade Linud 3/Kostrad yang bermarkas di Kariango, Makassar, Sulawesi Selatan. Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Internasional Hassanudin.

Dari Makassar dia dipromosikan menjadi Dan Grub A Paspampres hingga 2010. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia saat itu Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, sudah mengikuti kunjungan presiden ke-27 negara di dunia. Dari Paspampres kemudian diberikan kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor.

Pengalaman yang begitu panjang diberbagai daerah menjadi modal dalam mengamankan daerah penyangga Ibu Kota tersebut. Hanya beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Pangdam Doni diberi kepercayaan menjadi Wadan Kopassus.

"Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden SBY menjadi wakil komandan satuan tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia," papar Tim Emas Biru Pattimura itu.

Tugas tersebut berhasil dilaksanakan. Bersama pasukan marinir, perompak ditembak mati dan sebanyak 62 ABK sinar kudus berhasil diselamatkan. Atas keberhasilan itu pangkat dia dinaikan setingkat menjadi Brigadie Jenderal. April 2012, mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhanas. Baru empat bulan di Lemhanas kemudian dipromosikan menjadi Danpaspampres.

Setelah menjabat Danpaspampres, Mayjen TNI Doni Monardo dipercayakan untuk menjabat sebagai Danjen Kopassus membawahi pasukan korps baret merah dan tepatnya pada 31 Juli 2015 menjabat sebagai Pangdam XVI Pattimura menggantikan Mayjen TNI Wiyarto SSos.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement