REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wilayah lereng Gunung Merapi di Dusun Ngepring, Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dikembangkan sebagai kawasan budi daya tanaman bambu "Bambooland" hasil kerja sama Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Peresmian "Bambooland" dilakukan Bupati Sleman Sri Purnomo bersama Kepala Biro Administrasi Pembangunan Provinsi DIY, Perwakilan Sekretariat Negara, Perwakilan Dubes Australia, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Rektor UII Yogyakarta, Kamis.
Ketua Program "Bambooland" Faruq Haqi mengatakan, "Bambooland" adalah sebuah spirit dan platform pemuliaan tanaman bambu Indonesia dan semesta produk turunannya melalui penguatan dan pendampingan masyarakat bagi pemanfaatannya yang beradab dan lestari.
"Bamboolands di Purwobinangun ini menjadi sebuah wahana untuk mengembangkan potensi bambu yang ada di dusun Ngepring," katanya.
Menurut dia, program "Bambooland" di Dusun Ngepring sendiri merupakan salah satu dari 25 proposal yang didanai Pemerintah Australia menyisihkan 267 proposal yang masuk. Hibah ini berlangsung selama enam bulan yang sudah mulai dilaksanakan sejak April 2017.
"Ketertarikan pengembangan program 'Bambooland' di Sleman karena wilayah Sleman memiliki kurang lebih 11 jenis bambu," katanya.
Ia mengatakan, antusias warga setempat untuk mendapatkan pelatihan pun cukup tinggi. Dari target awal 30 peserta, tercatat pada administrasi akhir terdapat 70 warga setempat yang mendaftar pelatihan.
"Program ini mencakup pembibitan, penanaman, dan produksi berupa kerajinan kerai, besek, furniture, dan interior," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan apresiasinya karena Sleman dipilih menjadi pusat pengembangan bambu.
Menurut dia. Salah satu langkah yang diambil Pemkab Sleman untuk menjadikan bambu sebagai komoditas unggulan diantaranya dengan menetapkan bambu sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK) unggulan di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Sleman No.306/Kep.KDH/A/2013.
"Potensi bambu di Kabupaten Sleman sendiri masih terbuka lebar. Dilihat dari segi ekonomis, bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam, murah dan mudah didapat serta dapat diolah menjadi berbagai olahan kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi. Dari sisi ekologi, bambu juga berperan penting dalam konservasi air dan konservasi lahan di koridor sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman juga mengunjungi stand kerajinan bambu dan melihat tanaman-tanaman bambu yang dibudidayakan di Dusun Ngepring serta melantik pengurus "Bambooland".